Gerakan Perjuangan Islam Palestina (Hamas) dan Jihad Islam tak menerima kesepakatan perdamaian antara Otorita Palestina dan Zionis Israel
Hidayatullah.com–Kantor Berita Jerman, DPA, melaporkan, Juru bicara Hamas, Faouzi Barhoum mengatakan, “Masa kepemimpinan Mahmoud Abbas telah berakhir. Untuk itu, ia tidak berhak menandatangani kesepakatan dengan Zionis Israel.”
Lebih lanjut Barhoum menuturkan, Mahmoud Abbas tidak berhak menggelar referendum soal hak-hak bangsa Palestina.
Sebelumnya, Hamas menyebut kunjungan Mahmoud Abbas ke Washington sebagai langkah yang sia-sia. Gerakan ini juga menyatakan bahwa Obama tak dapat memaksa Israel supaya mencabut blokade terhadap Jalur Gaza dan menghentikan pembangunan permukiman Zionis Israel.
Sementara itu, Abul Qassam, pemimpin Jihad Islam Palestina di Tepi Barat Sungai Jordan menegaskan, peristiwa yang terjadi di Propinsi Qalqiliya kawasan barat Tepi Barat merupakan perang gabungan pasukan Zionis dan Otorita Palestina menghadapi muqawama (perlawanan) Palestina yang bertujuan menghancurkan muqawama dan menggagalkan dialog nasional antarkelompok Palestina.
Abul Qassam menambahkan, blokade terhadap para pemimpin brigade Al-Qassam di Qalqiliya menunjukkan adanya koordinasi keamanan yang erat antara otorita Palestina dengan militer rezim Zionis yang mengerahkan seluruh upaya untuk menghancurkan muqawama dan melucuti senjatanya.
Bentrokan antara pasukan keamanan otorita Palestina dengan pasukan pejuang Hamas Ahad (31/5) menewaskan enam orang, termasuk dua pejuang Hamas. [irb/hidayatullah.com]