Hidayatullah.com—Lebih dari 70 orang terbunuh oleh pasukan keamanan di Bangladesh sebagai bagian dari operasi antinarkoba oleh pemerintah bulan ini, kata para pejabat.
Pihak berwenang mengatakan operasi berskala besar itu dilakukan di ibukota Dhaka.
Sekitar seratus orang ditahan hari Sabtu (26/5/2018) dan beberapa orang tersangka lain yang diduga terlibat dalam perdagangan narkoba tewas tertembak dalam bentrokan yang terjadi malam hari.
Sejak operasi narkoba dilakukan di Bangladesh, beberapa ribu orang sudah ditahan, sementara ratusan pengguna narkoba dikenai hukuman denda, menurut Kepolisian Bangladesh dan pasukan gerak cepat Rapid Action Battalion (RAB).
Dalam beberapa insiden terakhir, sejumlah tersangka penyelundup narkoba tewas dalam baku tembak ketika mereka dikepung oleh RAB atau dalam penggerebekan di sejumlah distrik, kata para pejabat seperti dilansir BBC.
Kampanye antinarkoba itu diumumkan oleh Perdana Menteri Sheikh Hasina. Dia mengatakan operasi antinarkoba akan dilakukan sama seperti menghadapi militan Muslim di Bangladesh.
Para aktivis membandingkan operasi antinarkoba di Bangladesh itu dengan perang melawan narkoba Presiden Rodrigue Duterte di Filipina. Human Rights Watch mengatakan pembunuhan-pembunuhan itu perlu diinvestigasi.*