Hidayatullah.com–Marcos Gladstone, beraliran Pinkster, setelah mendengar suara Tuhan, mendirikan gereja bagi kaum homo. Gladstone yang lulusan teologi dan hukum, sudah empat tahun bertunangan. Bahkan undangan pernikahan sudah tersebar, saat Gladstone menyadari pertama kali bahwa dia homo.
Satu tahun setelah memutuskan pertunangan dan meninggalkan gereja lamanya, dia mengaku mendengar pesan Yesus Kristus. Pesannya, “Tuhan tidak melihat orientasi seksual manusia, dan semua manusia bagi Tuhan sama kedudukanya. Tuhan menciptakan Gladstone seperti apa adanya dia sekarang.”
Suara itulah yang membakar semangat Gladstone untuk mendirikan gereja sendiri bagi kaum homo, di samping sehari-hari bekerja sebagai pengacara.
Belakangan, pengunjung gereja Gladstone bukan hanya kaum homo. Ada juga beberapa pengunjung gereja yang tidak percaya bahwa Tuhan menolak kaum homo dan homoseksualitas.
Di negara yang mayoritas Katolik dan 18% penduduknya adalah evangelis ini, tentu saja gereja di Brazilia tidak menerima begitu saja jika anggota gerejanya mengaku homo. “Kebanyakan lelaki homo akan menerima terapi, yaitu bekerja di perkebunan yang banyak melibatkan pekerjaan tangan dan olah raga khas laki-laki seperti sepak bola,” tutur Gladstone.
Ada juga wanita yang mengaku lesbi, dikirim ke seminari untuk membersihkan diri dari keinginannya, yang dicap gereja sebagai keinginan pendosa.
Menurut NRC Handelsblad, Vatikan dan gereja evangelis di Brazilia banyak mengkritik dan menghujat gereja Gladstone. Namun meskipun demikian, gereja evangelis homo pertama di Brazilia ini semakin mendapat banyak pengunjung baru.
Kristen Liberal
Sebelum ini, seorang pemimpin gereja Episkopal Los Angeles (LA), mencalonkan seorang pendeta homo dan seorang pendeta lesbi sebagai uskup. Kasus ini menimbulkan ketegangan di komunitas gereja Anglikan.
Kasus serupa juga pernah terjadi di Keuskupan Gereja Episkopal Minnesota. Dari tiga kandidat calon Uskup Minnesota, dua di antaranya pasangan pendeta lesbi dari Chicago.
Tak urung pencalonan itu menuai protes antara faksi Kristen liberal (dikenal pendukung homo dan lesbi) dan Kristen konservatif di gereja Episkopal dan 80 juta umat Anglikan lainnya di dunia.
Persatuan gereja akibat masalah homoseksual dan lesbi telah mengalami ketegangan sejak tahun 2003, ketika gereja Episkopal menahbiskan Gene Robinson dari New Hampshire. [rnwl/hid/hidayatullah.com]