Panglima Operasi Gerakan Aceh Merdeka (GAM) Pusat di Tiro, Teungku Amri bin Abdul Wahab, 33, mengakui bergabung kembali ke pangkuan Ibu Pertiwi dengan surat pernyataan yang dibuatnya pada 12 Mei 2003 di Banda Aceh di kertas bermeterai Rp 6.000. Surat pernyataan yang ditulis Teungku Amri tersebut dibacakan Kapolda NAD Irjen Bachrum Syah Kasman di hadapan wartawan di Banda Aceh, kemarin. Menjawab pertanyaan wartawan setelah konferensi pers di Kementerian Koordinator Polkam, Jakarta, kemarin, Teungku Amri menyatakan kembali bergabung ke Negara Kesatuan Republik Indonesia karena perjuangan GAM sudah melenceng. Teungku Amri menyatakan dengan penuh rasa kesadaran, atas keinginannya, dan tanpa tekanan dari pihak mana pun maka pada Senin (12/5) pukul 02.45 WIB telah menyampaikan penyerahan diri kepada pihak RI. “Saya tidak berkhianat kepada rakyat Aceh. Kalau GAM menganggap saya pengkhianat, itu adalah hal wajar dalam suatu organisasi. Apa yang saya lakukan bukan untuk kepentingan pribadi. Namun, demi kepentingan rakyat Aceh,” kata Teungku Amri dalam keterangan persnya Jakarta, kemarin. Mengenakan kemeja lengan panjang dan celana berwarna biru tua, Teungku Amri ketika memberi keterangan didampingi para anggota JSC asal Indonesia, di antaranya Brigjen (Mar) Syafzan Nurdin, dan Wakil Ketua JSC asal Filipina Brigjen Lomodag Nagamora. Dia mengatakan dengan tulus hati dan tanpa tekanan dari pihak mana pun untuk menyerahkan diri kepada Indonesia dan mengakui keutuhan NKRI atas Aceh serta siap menerima otonomi khusus. Kapolri Jenderal Da’i Bachtiar membenarkan bahwa Panglima Operasi GAM Teungku Amri bin Abdul Wahab telah membuat pernyataan tertulis bahwa dirinya telah kembali ke Negara Kesatuan RI (NKRI). ”Saya mendengar yang bersangkutan (Teungku Amri) telah membuat pernyataan kembali ke pangkuan Ibu Pertiwi,” ujar Kapolri sebelum mengikuti rapat terbatas di Istana Merdeka, kemarin. Namun, Kapolri mengaku belum melihat secara langsung surat pernyataan tersebut sebab surat itu diserahkan Teungku Amri kepada Kapolda NAD. Dalam keterangannya kepada wartawan di Kementerian Koordinator Polkam Jakarta, kemarin, Teungku Amri mengajak kelompok bersenjata GAM untuk bergabung kembali dengan Indonesia, mengakui keutuhan NKRI, serta mengaku salah atas apa yang telah dilakukan selama ini. (mi/jp/cha)