Hidayatullah.com – Iran mengumumkan telah mengeksekusi seorang pria yang diyakini menjadi pemimpin jaringan mata-mata badan intelijen ‘Israel’ Mossad pada Senin waktu setempat.
“Mahdavi Shayesteh telah digantung pagi ini karena kerja sama intelijen dengan rezim Zionis,” kata pengadilan Iran.
Ia diyakini bekerja untuk Mossad dan menjalankan misi untuknya di dalam Iran melalui jaringan elektronik.
Media lokal melaporkan bahwa mata-mata tersebut, Shayesteh, bertanggung jawab untuk mengelola jaringan elektronik, menyampaikan perintah dari agen Mossad, dan mengarahkan operasi virtual dan bahkan operasi lapangan.

Sejak Israel’ melancarkan serangan terhadap fasilitas nuklir dan infrastruktur militer di seluruh negeri, badan keamanan Iran telah memburu para mata-mata yang bekerja untuk Mossad maupun lembaga ‘Israel’ lain, terutama mereka yang mengoperasikan pesawat nirawak atau drone.
Sejak 13 Juni, entitas zionis ‘Israel’ bersama sekutunya AS telah melancarkan agresi terhadap Iran, menargetkan fasilitas nuklir, pangkalan rudal, tokoh militer dan ilmuwan nuklirnya.
Teheran menanggapinya dengan meluncurkan rudal balistik dan pesawat nirawak ke wilayah ‘Israel’.
Menurut jumlah korban tewas resmi terbaru yang diumumkan oleh Kementerian Kesehatan Iran pada hari Sabtu, serangan ‘Israel’ telah menewaskan 430 orang dan melukai lebih dari 3.500 orang lainnya, sebagian besar adalah warga sipil.
Sebaliknya, perkiraan terbaru ‘Israel’, yang mengutip media Ibrani, menunjukkan bahwa 26 orang telah tewas. Kementerian Kesehatan ‘Israel’ mengungkapkan pada hari Jumat bahwa 2.517 warga ‘Israel’ terluka, termasuk 21 orang terluka parah dan 103 orang terluka sedang, akibat rudal Iran.*