Hidayatullah.com--Universitas Negeri Wayne mengatakan bahwa mereka tidak lagi akan memberikan Helen Thomas Award, yang diambil dari nama salah satu alumni mereka yang terkenal mantan anggota pers Gedung Putih.
Penghargaan \”Helen Thomas Spirit of Diversity in the Media\” dihentikan karena komentar kontroversi yang disampaikan oleh Helen Thomas dalam sebuah jumpa pers di Dearbon hari Kamis (3/12) dan awal tahun ini. Demikian pejabat universitas mengatakan (4/12).
Dalam sebuah konferensi pers Helen mengatakan, \”Kongres, Gedung Putih dan Hollywood, Wall Street dimiliki oleh Zionis. Tidak perlu dipertanyakan, menurut saya.\”
Pihak universitas menilai komentar Thomas itu tidak sejalan dengan tujuan pemberian penghargaan yang telah dimulai sejak sepuluh tahun lalu, yaitu untuk menghargai keragaman dan kerja bagus jurnalistik.
Helen Thomas, perempuan Arab-Amerika yang kini berusia 90 tahun, mengundurkan diri sebagai kolumnis untuk surat kabar Hearst pada bulan Juni setelah berkata bahwa Yahudi harus \”get the hell out\” keluar dari wilayah Palestina dan pindah ke Jerman, Polandia atau Amerika Serikat. Dia tidak menarik pernyataannya pada hari Kamis (3/12), bahkan lebih memerinci apa yang disebutnya sebagai pengaruh Zionis di seluruh dunia.
Barbara Isaac, saudara perempuan Helen Thomas, mengatakan mereka sudah mengira bahwa Universitas Wayne akan mengambil tindakan seperti itu, terutama karena kontroversi yang terjadi pekan lalu.
Universitas Wayne menunjukkan \”ketakutannya\” akan kehilangan donatur, kata Isaac. Sedangkan Helen Thomas menurutnya, \”Dia ingin mengatakan kebenaran. Dia berupaya mendapatkan keadilan bagi orang-orang Palestina.\”
Sementara itu para pemimpin Yahudi menghargai keputusan Universitas Wayne. \”Kami bertepuk tangan atas keberanian mereka untuk membatakan penghargaan itu dan menjauhkan diri mereka dari retorika anti-Semit terang-terangan, yang tidak memiliki tempat dalam sebuah lembaga akademik,\” kata Betsy Kellman, Direktur Regional untuk Anti-Defamation League.[di/dn/hidayatullah.com]