Hidayatullah.com—Pemerintah Kabul berencana memusnahkan tanaman opium seluas 15.000 hektar dalam rangka memerangi perdagangan heroin, yang menjadi penyulut tindakan kekerasan dan korupsi di negara Afghanistan..
Para pejabat Kabul hari Ahad (31/3/2013) mengatakan, tanaman opium yang bakal dimusnahkan dengan traktor atau dengan cara ditebang oleh tim-tim pemusnah, akan dimulai di provinsi sebelah selatan dan barat seperti Kandahar, Helmand, Farah dan Nimroz, lapor AFP.
Target pemusnahan lebih tinggi 50 persen lebih tinggi dibanding tahun 2012. Dalam program pemusnahan opium tahun lalu, 24 anggota polisi dan tujuh tentara tewas, kata pejabat kementerian bidang penanggulangan narkotika dalam sebuah jumpa pers.
Kebanyakan petugas yang tewas akibat terkena ledakan ranjau yang ditanam di lahan-lahan opium.
“Tujuan kami adalah menghancurkan 15.000 hektar lahan opium tahun ini,” kata jurubicara kementerian Abdul Qayum Saamer kepada reporter, di mana masa panen tahunan opium akan dimulai. “Tahun lalu, 10.000 hektar berhasil dihancurkan.”
Saamer mengatakan, secara keseluruhan lahan tanaman opium sedikit naik tahun lalu dan hanya 10 persen dari total tanaman yang dimusnahkan dalam program pemerintah itu.
Afghanistan menghasilkan 90 persen opium dunia dan menurut data lembaga Perserikatan Bangsa-Bangsa urusan narkoba dan kriminal UNODC tahun 2012 tanaman opium di negara itu naik 18 persen.
Jumlah produksi tanaman opium Afghanistan sempat turun drastis selama Taliban memerintah Afghanistan. Namun, setelah rezim Taliban digulingkan dan invasi Amerika Serikat dimulai di negara atap dunia itu pada tahun 2001, tanaman opium kembali bermunculan dan semakin meluas. Tidak sedikit terlihat pasukan Amerika Serikat yang dilengkapi senjata berjaga-jaga di lahan opium.*