Hidayatullah.com—Simpang siur tentang tewasnya Usamah bin Ladin masih saja terjadi. Kali ini datang dari Presiden Iran Mahmud Ahmadinejad yang mengatakan pemimpin Al Qaidah Usama bin Ladin sebelumnya telah ditahan oleh AS sebelum ia terbunuh oleh militer AS untuk tujuan “politik”.
“Kami memiliki informasi yang tepat mengenai situasi bin Ladin jika ia ditahan oleh militer Amerika sebelum ia terbunuh. Mereka membuatnya sakit,” IRNA mengutip apa yang dikatakan Presiden Ahmadinejad dalam wawancara televisi.
“Hari di saat Amerika mengumumkan jika mereka membunuh bin Ladin, ia telah ditahan lebih dulu. Kenyataannya, selain karena penyakit, bin Ladin terbunuh karena tujuan politik Amerika Serikat,” tambahnya.
Ia juga menyebut, jika pembunuhan bin Ladin merupakan gerakan oleh Presiden AS Barrack Obama untuk mencapai tujuan politiknya.
“Hal ini digunakan untuk kampanye pemilu Obama,” ia menekankan.
Presiden Ahmadinejad menambahkan jika saat ini Washington mencari sosok pengganti bin Ladin untuk mencapai tujuannya di Negara tersebut.
Obama mengklaim jika bin Ladin terbunuh oleh pasukan AS pada tanggal 1 Mei di persembunyiannya di Pakistan.
Pejabat AS kemudian mengumumkan jika jenazah bin Ladin ditenggelamkan di laut, dan dengan asal menyebutkan jika itu telah sesuai hukum Islam, yang mensyaratkan penguburan dalam waktu 24 jam setelah kematian.
Bagaimanapun, penenggelaman jenazah tidak ada dalam ajaran Islam dan tidak ada jangka waktu penguburan.
Pejabat AS mengklaim keputusan mereka untuk menenggelamkan jenazah dengan alasan tak ada satupun Negara yang mau menerima jenazahnya, tanpa menjabarkan Negara mana saja yang telah dihubungi mengenai hal itu.
Obama juga mengumumkan dalam wawancara di televisi jika ia memutuskan untuk tidak mempublikasikan “foto yang mengganggu” dari jenazah bin Ladin untuk menghindari “resiko keamanan nasional” dan karena khawatir digunakan sebagai “alat propaganda.”
Sayangnya, sampai hari ini tak ada media-media besar yang mengkritisi berita “akal-akalan” dari pihak Amerika ini.*