Hidayatullah.com—Tokoh partai di Pakistan mengutuk pertemuan yang diadakan Kedutaan Besar AS guna mendukung hak-hak gay di Pakistan, dengan menyebutkan sebagai ‘terorisme budaya’ terhadap negara itu.
Partai Islam besar, Jamaat-e-Islami, menyebutkan pertemuan tersebut sebagai serangan paling berbahaya kedua yang dilakukan Amerika Serikat terhadap Pakistan, setelah rudal yang dimuntahkan dari pesawat tak berawak Drone.
Pertemuan pada tanggal 26 Juni tersebut diselenggarakan oleh wakil duta besar AS, Richard Hoagland, dimaksudkan untuk mendukung hak-hak individu lesbian, gay, biseksual, dan transgender (LGBT) di Pakistan, kata kedutaan.
“Orang-orang semacam ini terkutuk dan merupakan sampah sosial,” kata pernyataan yang dikeluarkan pejabat partai itu hari Minggu (3/7). “Mereka tidak pantas untuk menjadi Muslim atau warga Pakistan, dan dukungan dan perlindungan yang dilakukan pemerintah AS bagi mereka merupakan terorisme sosial dan budaya terburuk terhadap Pakistan.”
Lebih dari 75 orang menghadiri pertemuan tersebut, yang diadakan Dinas Luar Negeri, kata kedutaan. Peserta yang hadir termasuk pejabat Kedutaan Besar AS, wakil-wakil militer, diplomat asing, dan pemimpin kelompok advokasi LGBT Pakistan.*