Hidayatullah.com—Polisi menutup kompleks Masjid Al-Aqsha hari Rabu (28/5/2014) saat Zionis merayakan Hari Yerusalem (Al-Quds), di mana Perdana Menteri Benjamin Netanyahu bersumpah tidak akan membiarkan kota itu dibagi.
Perayaan tahunan itu dimulai sejak mata hari terbenam Selasa kemarin, mengenang masa pasukan Zionis mengambil alih Kota Tua –yang ketika itu berada dibawah kekuasaan Yordania– dan menduduki Al-Quds Timur di hari ketiga dalam Perang Enam Hari tahun 1976.
Zionis kemudian menganeksasi seluruh wilayah timur Al-Quds, sebuah tindakan yang selalu ditentang oleh masyarakat internasional.
“Empatpuluh tujuh tahun lalu Yerusalem dipersatukan dan kota itu tidak akan pernah dibagi lagi,” kata Netanyhu dalam pertemuan khusus di Parlemen dalam rangka peringatan Hari Yerusalem.
Luba Samri jurubicara polisi Zionis kepada AFP mengatakan, polisi menutup komplek Al-Aqsha setelah para pemuda Palestina melemparkan bebatuan ke arah pasukan keamanan saat sekelompok pengunjung Yahudi berkeliling kompleks tersebut.
Samri mengatakan, komplek Masjid Al-Aqsha tetap akan ditutupdari pengunjung karena ada perayaan Hari Yerusalem di Tembok Barat atau Tembok Ratapan, dinding komplek masjid sebelah barat yang dijadikan tempat ibadah Yahudi.
Puluhan ribu orang Yahudi diperkirakan akan menuju Tembok Ratapan, tradisi yang biasanya kemudian menimbulkan bentrokan dengan warga Palestina.*