Hidayatullah.com–Presiden Turki Abdullah Gul mengatakan bahwa kebebasan beragama merupakan salah satu bagian penting dari hak fundamental dan kebebasan. Hal itu dikatakannya saat mengunjungi Institut Teologi Islam di Jerman.
Kunjungan Gul ke Institut Teologi Islam yang berada di Universitas Osnabruck bersama Presiden Jerman Christian Wulff merupakan bagian dari kunjungan kenegaraannya ke Turki pada 18-21 September 2011.
“Jerman menumbuhkan para ilmuwan di segala bidang termasuk teologi. Institut Teologi Islam di Universitas Osnabruck akan melakukan penelitian dan juga mendidik orang-orang yang akan mengajarkan tentang agama Islam,” kata Gul, seraya menyampaikan rasa terima kasih atas dukungan Wulff terhadap pendirian institut tersebut.
“Kebebasan beragama adalah salah satu bagian paling penting dari hak-hak fundamental dan kebebasan. Terdapat hampir 4 juta Muslim yang tinggal di Jerman. Departemen ini memberikan kesempatan bagi Muslim Jerman untuk belajar tentang agamanya dan mengajarkan Islam kepada anak-anak mereka,” kata Gul.
Dalam sambutannya, Presiden Wulff mengatakan bahwa insititut teologi Islam didirikan di empat universitas di Jerman. Dalam kesempatan itu Wulff juga menekankan pentingnya dialog antaragama.
Jerman sejak beberapa tahun lalu mulai merintis pendirian lembaga pendidikan yang akan mengajarkan Islam versi Jerman. Para imigran Muslim, yang antara lain datang dari Turki, dinilai sulit berintegrasi dengan penduduk asli, karena benturan nilai Islam dengan budaya Barat. Pendidikan Islam di luar Jerman atau di tempat asal para imigran, dinilai pemerintah dan para cendikiawan Jerman lebih “keras dan puritan”, sehingga menyulitkan para imigran itu berintegrasi ke dalam budaya negara itu yang cenderung bebas sebagimana lazmnya masyarakat Eropa.*