Hidayatullah.com—Romo Gabriele Amorth, seorang eksorsis ternama di kalangan Katolik Roma, telah meninggal dunia dalam usia 91 tahun di kota Roma karena sakit berkepanjangan, demikian dikonfirmasi oleh Vatikan. Penulis beberapa buku tentang eksorsisme itu melakukan ritual perburuan setan selama 30 tahun.
San Paolo Group, penerbit buku-buku Amorth, hari Sabtu (17/9/2016) mengatakan bahwa pendeta Italia itu wafat pada hari Jumat (16/9/2016) di klinik Santa Lucia Foundation di Roma. Dia dimasukkan ke pusat rehabilitasi itu beberapa pekan silam karena “gangguan paru-paru.”
Pihak yayasan mengatakan Amorth menderita beragam komplikasi pernapasan dan peredaran darah, lapor Deutsche Welle.
Nama Gabriele Amorth sempat menjadi kepala berita di berbagai media beberapa tahun silam setelah menyatakan bahwa Stalin, Hitler dan para pejuang ISIS kerasukan setan. Dia juga mengecam yoga, spiritualisme timur, buku-buku dan film Harry Potter sebagai satanik.
“Jika orang memikirkan apa yang telah dilakukan oleh orang-orang seperti Stalin atau Hitler, pastinya [menilai bahwa] mereka dirasuki oleh setan. Hal itu terlihat dari tindakan-tindakan mereka, dalam tingkah laku mereka dan horor yang mereka lakukan,” kata Amorth kepada Radio Vatikan pada tahun 2006.
Bulan April 2015, di laman Facebook L’ultimo Esorcista, Amorth menulis bahwa IS (alias ISIS atau ISIL) adalah setan. “Sebagai seorang Kristiani, saya memerangi iblis secara spiritual. Politisi-politisi, yang sekarang ini kelihatan tidak menanggapi pembantaian umat Kristen, juga akan harus memerangi ISIS dan mereka akan melakukannya dengan cara berbeda.”
Soal Harry Potter, pendeta Katolik pemburu setan itu pernah berkata, “Orang mengira itu hanyalah buku anak-anak. Namun sesungguhnya buku itu mengarahkan kepada sihir, dan dengan demikian kepada iblis.”
Amorth juga menentang homoseksual. Tiga tahun silam, kepada Radio 24 di Italia dia mengatakan bahwa siapapun yang menentang “hukum Tuhan” tidak mesti kerasukan setan, tetapi orang itu bertindak mengikuti kemauan iblis.
Dilahirkan tahun 1925 di kota Modena, bagian utara Italia, Romo Amorth ikut angkat senjata melawan Fasis selama Perang Dunia II.
“Saya yakin bahwa Nazi semuanya dirasuki setan,” kata Amorth dalam sebuah wawancara, dan mengatakan bahwa setan bisa merasuki sekelompok orang, tidak hanya perorangan.
Amorth ditahbis menjadi pendeta pada tahun 1951 dan baru menjadi eksorsis di pertengahan era 1980-an.
Pada 1990, Amorth mendirikan International Association of Exorcists, yang diketuainya sampai tahun 2000. Pada 2014, Vatikan secara resmi mengakui organisasi perkumpulan para pengusir setan itu.
Amorth kabarnya sudah melakukan ritual eksorsisme lebih dari 70.000 selama karirnya.
Eksorsisme mendapatkan perhatian lebih dari Gereja Katolik selama Paus Paulus II memegang kekuasaan di Vatikan.*