Hidayatullah.com—Pihak Kementrian Dalam Negeri dan Keamanan Nasional di Jalur Gaza mengumumkan para arsiteknya berhasil mengubah energi mathari menjadi energi listrik untuk menerangi instansi-instansinya di tengah krisis listrik yang mencekik Jalur Gaza, dengan potensi lokal.
Jurubicara Kementrian Dalam Negeri Ihab Gasin mengatakan, di tengah krisis bahan bakar akibat blokade Barat dan Israel, anak-anak Palestina justru dimudahkan Allah bisa berinovasi.
“Hari ini, di tengah krisis bahan bakar dan terputusnya listrik, anak-anak cerdas Palestina dan yang inovatif berupaya menerangi kegelapan blokade dan kegelapan Jalur Gaza melalui energi alternative, dengan menghasilkan listrik dari energi matahari di bawah supervisi dan arahan Menteri Dalam Negeri dan Keamanan Nasional Fathi Hamad, “ ujarnya dikutip Palestine Information Center (PIC), Ahad (01/04/2012).
“Karena itu kami katakana kepada seluruh dunia dan penjajah Zionis Israel, serta kepada para konspirator dan pengikutnya, setiap kali kalian memperketat blokade pada kami, maka akal kami yang jernih akan senantiasi mengawasi kalian, kalian telah turut andil dalam kebangkitan obsesi kami dan menghasilkan potensi inovasi kami,” lanjutnya.
Selanjutnya, Gasin mengatakan, pihaknya kini tengah berkumpul di kota Bisan, yang merupakan potret lain dari potret inovasi Palestina, menyampaikan hasilkan insinyur kementrian dalam negeri, yang berhasil dalam energi listrik dan tenaga matahari.
“Keberhasilan ini adalah pesan kepada penjajah dan konspirator yang memblokade Gaza, bahwa rakyat Palestina tidak akan rukuk dan tunduk pada provokasi politik mereka. Setiap kali blokade diperketat bahwa semakin bertambah inovasi kami dan kegigihan kami untuk melawan dan teguh pendirian,” ujar Gasin.
Dia menyatakan bahwa pada hari-hari mendatang akan menemukan inovasi baru dari para pemuda departemen dalam negeri sebagai saham baru sebagai upaya mengalahkan krisi bahan bakar.
Mobil Tenaga matahari
Sebelumnya, tahun 2010, para mahasiswa Palestina sukses membuat mobil pertama bertenaga matahari. Kendaraan bercat putih dengan dek berisikan panel surya ini mampu menempuh kecepatan 19 mil perjam atau 30 km/jam. Kendaraan ini merupakan buah karya tiga mahasiswa teknik Palestine Polytechnic University, Hebron, Tepi Barat.
Kelebihan dari kendaraan ini adalah kemampuannya memanfaatkan energi yang berasal dari mesin berkekuatan 2 bhp yang disokong baterei. Baterei ini mampu menyimpan energi dari pantulan energi matahari. Baterei tersebut juga bisa diisi dengan energi listrik ketika matahari tidaklah nampak.*