Hidayatullah.com – Pasukan ‘Israel’ menculik 64 warga Palestina, termasuk anak-anak berusia 7 tahun, dalam sebuah penggerebekan pada Senin di Qalqilya timur, Tepi Barat bagian utara.
Penangkapan tersebut terjadi satu hari setelah penjajah ‘Israel’ membebaskan 90 tahanan dari tahanan di bawah perjanjian gencatan senjata dan pertukaran tahanan dengan faksi-faksi perlawanan di Jalur Gaza, yang mengakhiri genosida selama 15 bulan di daerah kantong tersebut.
Pasukan ‘Israel’ memasuki kota Azzun, memaksa pemilik toko untuk menutup bisnis mereka, kata jurnalis dan aktivis Fares Al-Azzouni kepada Anadolu.
“Pasukan penjajah menyerbu rumah-rumah dan sebuah masjid, menahan 64 warga, termasuk anak-anak,” kata Al-Azzouni pada Senin (20/01/2024). Ia menambahkan bahwa salah satu dari mereka masih berusia 7 tahun.
Mereka yang ditangkap dipaksa berbaring telungkup di lapangan umum sebelum digiring dan dipaksa berjalan berbaris dengan tangan di pundak orang di depannya sambil melihat ke bawah, menurut Al-Azzouni.
Mereka kemudian dibawa ke sebuah kamp militer di pintu masuk utara kota.
Bentrokan terjadi selama penggerebekan, dengan pasukan ‘Israel’ menembakkan peluru tajam dan gas air mata di daerah pemukiman, menurut aktivis Palestina tersebut.
Dia mencatat tiga warga dirawat di rumah sakit setelah dilaporkan dipukuli oleh tentara ‘Israel’ di pintu masuk utara Azzun pada Ahad malam.*