Hidayatullah.com — Hamsharuddin, alumnus Sekolah Tinggi Ilmu Syari’ah (STIS) Pondok Pesantren Hidayatullah Balikpapan, kini “dikembalikan” ke daerah asal kelahirannya setelah kurang lebih 12 tahun belajar di Pondok Pesantren Hidayatullah.
Lelaki kelahiran Batubara, 27 tahun yang lalu ini, bergabung di Pesantren Hidayatullah menjadi santri sejak Madrasah Tsanawiyah dan Aliyah di Pondok Pesantren Hidayatullah, Tanjung Morawa, Medan kemudian menempuh Pendidikan Tingginya di Kota Balikpapan, Kalimantan Timur.
Begitu lulus dari STIS Balikpapan, Hamsharuddin langsung dinikahkan dengan seorang bidan lulusan Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan di Medan. Kini Hamsharuddin berdakwah membangun Pondok sederhana mengasuh anak-anak yatim yang dikumpulkan dari wilayah sekitar.
“Saya dulu anak yatim yang diasuh oleh Pondok Pesantren Hidayatullah, jadi saya juga merasa bertanggungjawab mengentaskan kemiskinan lewat sedikit ilmu dan tenaga yang saya miliki. Saya berterimakasih kepada guru-guru Pondok Pesantren Hidayatullah yang mengasuh dan telah mendidik saya sampai sarjana,” kata Hamsharuddin belum lama ini.
Saat ini Hamshar merasa enjoy saja meskipun ditugaskan di daerah terpencil di pinggir Pantai Pagurawan, wilayah Bandar Simalungun, sebuah daerah tertinggal, dengan rumah gubug beratap rumbai berdinding bambu, mushalla berlantai kayu sobetan dan atap daun rumbai.
Di dusun ini selain menggiatkan kegiatan dakwah, Hamshar pelihara ayam dan kambing serta bersama sang istri buka praktek kebidanan di kota. Selamat berjuang dan mengabdi di tengah-tengah masyarakat.*