SETIAP wisatawan dari luar negeri yang pertama kali menjejak kaki di provinsi yang bergolak Narathiwat, Thailand selatan pasti terasa ketakutan. Maklum, sepanjang jalan dari perbatasan Thai-Malaysia, yakni Sungai Kolok – Narathiwat atau sebutan lokalnya Naro, tak kurang tujuh pemeriksaan tentara di sepanjang jalan raya empat lorong sejauh 60 kilometer itu.
Tentara dan mobil patroli dapat ditemui di mana-mana, dan setibanya di kota provinsi itu semakin banyak aparat bertugas, setiap lebih 10 meter, seorang tentara berdiri dengan senapang, memerhatikan setiap lalu lalang orang dengan tampang cukup angker. Demikian realitas sehari-hari kehidupan di sebuah daerah yang rawan seperti Thailand Selatan.
Namun situasi dan kondisi itu tidak menghalangi warga Narathiwat yang majoritas umat Islam meneruskan aktifitas rutinnya. Perdagangan sehari-hari berjalan seperti biasa, pasar tetap penuh dengan penjual dan pembeli, rumah-rumah makan tak pernah sepi pelangan, karena turis amat meminati masakan Muslim Thailand yang dikenal enak.
Kamis, 26 September 2013 kemarin, saat hidayatullah.com mampir, sedang diadakan penutupan pesta lomba perahu naga internasional merebut piala Raja Thailand.
Acara selama 5 hari itu berlangsung di sungai Naro, berhadapan dengan pentas diraja (Royal Pavillion) dengan ribuan warga lokal dan luar negeri hadir melihat langsung perlombaan dari tepi sungai.
Tahun ini, acara tahunan ini hanya melibatkan dua negara, Malaysia dan tuan rumah Thailand. Indonesia tidak mengirim peserta seperti tahun sebelumnya.
Dalam acara ini, berbagai tanaman dan buah-buahan di pamerkan. Sekedar catatan, Thailand sebuah negara yang maju dalam bidang teknologi pertanian.
Juga diperlihatkan bagaimana penternakan ulat sutera dijalankan dan bagaimana menanam sejenis tumbuhan yang menjadi makanan utama ulat tersebut. Daun makanan ulat sutera itu juga dijadikan jus minuman yang berkhiasat untuk kesihatan dan dijual di acara ekspo.
Berada di lokasi ekspo terasa seperti berada di wilayah bagian utara Negara Gajah Putih yang terkenal sebagai wilayah pertanian karena bentuk rumah dan suasana yang diwujudkan seperti tempat asalnya tanaman itu.
Mayoritas berjilbab
Provinsi Narathiwat, seperti juga provinsi lain di wilayah Selatan seperti Pattani dan Yala, mayoritas penduduknya adalah Muslim. Mudah mengenali wanita-wanita Muslim karena 90 persen mengenakan jilbab, sementara lelaki banyak menggunakan songkok (kopiah) putih.
Di dalam kota Narathiwat, dapat dilihat dua bentuk signboard, kedau kepunyaan Muslim mempamerkan wanita berjilbab, sementara kedai kepunyaan non Muslim biasanya terlihat si penjaga wanitanya tak berjilbab dan pakaian minim.
Hubungan antara pemerintah Thailand khususnya provinsi Selatan dengan tetangga paling dekat, Kelantan (Malaysia) dikenal sangat akrab, setiap kali berlangsung acara penting di wilayah itu pejabat Kelantan turut diundang. Begitu juga sebalinya.
Kemarin, saat penutup pesta lomba perahu naga, Menteri Negeri Kebudayaan, Pelancongan dan Warisan negeri Kelantan, Mejor (B) Dato’ H. Md. Anizam Abdul Rahman menjadi tamu kerajaan Tahiland.
Turut bersama delegasi adalah Direktur Muzium Kelantan, H. Abdul Rahman Abdullah juga bertindak sebagai ketua rombongan peserta Perahu Naga Kelantan.
Penyampian piala diraja kepada pemenang lomba perahu naga oleh wakil Raja Thailand dengan penuh adat istiadat di raja.*/Rossem (Kelantan, Malaysia)