Hidayatullah.com–Universitas Islam Madinah (UIM) bekerjasama dengan Kementerian Urusan Agama Islam, Waqaf, dan Dakwah Kerajaan Arab Saudi mengadakan Muktamar Waqaf Islami ke-4 di Madinah, Arab Saudi.
Acara ini dihadiri oleh Menteri Agama, Waqaf dan Dakwah Arab Saudi, Syeikh Sholeh bin Abdul Aziz Alu Syeikh. Acara lebih lengkap karena ikut dihadiri Imam dan Khatib Masjid Nabawi Syeikh Ali Hudzaifi.
Acara ini berlangsung selama dua hari (30-31 Maret 2013) di Gedung Istimewa Aula Raja Sa’ud Kampus UIM.
Muktamar yang mengangkat tema “Menuju Sinergi Strategi untuk Bangkit dengan Waqaf Islami” ini diadakan juga dalam rangka menyukseskan program kota Madinah sebagai Ibukota Kebudayaan Islam tahun ini.
Dalam muktamar waqaf ke-4 ini dibahas 45 judul penelitian seputar waqaf islami dari 45 Doktor muslim/muslimah, ikut serta dalam penelitian ini 35 negara-negara Muslim sedunia, di antaranya: Arab Saudi, Mesir, Maladewa, Kuwait, Bahrain, Yordania, Yaman, Sudan, Indonesia, Malaysia dan China.
“Dalam muktamar ini, kami mengundang para ulama, para cendekiawan Muslim, menteri-menteri Agama, pengurus-pengurus badan waqaf negara dan duta-duta besar setiap negara untuk hadir menyukseskan muktamar ini,” ujar Rektor UIM, Prof. Dr. Muhammad bin Ali al-‘Uqla.
Ia juga menambahkan bahwa tujuan dari diadakannya muktamar waqaf ini adalah untuk mempersiapkan adanya rancangan kerja untuk masa depan badan-badan pengelola waqaf kaum Muslimin di dunia Islam, begitu pun dengan target prestasi pencapaian dan pengembangan tata kelola waqaf yang profesional.
Muktamar ini juga, kata Prof. Dr. Muhammad bin Ali al-‘Uqla diadakan untuk menjadi kontrol sosial dan bahan evaluasi bagi seluruh badan pengelola waqaf kaum Muslimin agar tumbuh nantinya ke arah yang lebih dicintai dan diminati masyarakat.
Selain itu, yang menjadi tujuan utama dari muktamar kali ini adalah, penyamaan strategi dari seluruh komponen pengelola waqaf untuk bangkit bersama dengan waqaf islami ini.
Antusiasme Peserta
Acara dua hari yang berlangsung di Aula Raja Sa’ud ini selalu dipenuhi oleh peserta muktamar, baik yang berstatus tamu undangan dari negara peserta maupun mahasiswa UIM sendiri yang terdiri lebih dari 170 negara.
Selain dari nama-nama pemateri Prof. Dr. Thoriq Sa’ad, Dosen di Universitas Ummul Quro Makkah dan Ketua Sidang seperti Imam Masjid Nabawi, Syeikh Sholah bin Muhammad al-Budair.
Kehadiran tamu-tamu delegasi dari negara-negara Muslim juga menjadi daya tarik tersendiri bagi peserta, khususnya mahasiswa UIM.
Mahasiswa Indonesia sendiri yang menurut data sekitar 200 orang yang hadir dalam muktamar ini, diistimewakan dengan hadirnya 10 tamu Muktamar dari Indonesia, di antaranya adalah: Rektor Universitas Islam Indonesia (UII) Yogyakarta Prof. Dr. Edy Suandi Hamid, M.Ec, Ketua Sekolah Tinggi Ekonomi Islam (STEI) TAZKIA Dr. Muhammad Syafii Antonio, Mec dan Pimpinan Pondok Pesantren Darun Najah Jakarta Dr.KH.Sofwan Manaf, M.Si.
Selain peserta laki-laki, pihak kampus UIM juga memfasilitasi kaum ibu untuk mengikuti rangkaian acara muktamar waqaf ini, bertempat di Aula Daarul Hadits al-Madaniyah di Madinah, para peserta wanita dikumpulkan di sana dan mengikuti acara di aula Raja Sa’ud melalui sambungan televisi dan telepon untuk tanya jawab.
Untuk diketahui, Muktamar waqaf islami ini telah berlangsung selama empat kali, tiga di antaranya telah diadakan di Universitas Ummul Quro Makkah.*/Muhammad Dinul Haq, Madinah