KATA “sahabat” berasal dari bahasa Arab shahabah (ash-shahaabah, الصحابه) yang pada mulanya merujuk pada sahabat Nabi.
Sahabat berasal dari kata “shuhbah” yang berarti berkawan. sedang bentuk lainnya adalah “shaahib” yang berarti kawan dan jamaknya adalah “ashhaab”
Dalam sejarah, ‘sahabat’ adalah gelar kepada mereka yang selalu menemani Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wassallam dalam suka dan duka.
Merekalah yang selalu sami’na wa atha’na (tunduk dan patuh) apa yang wahyukan Allah melalui Rasulullah.
Sahabat adalah mereka yang mengenal dan melihat langsung Nabi Muhammad Shallallahu ‘Alaihi Wassalam, membantu perjuangannya, mengerahkan kekuatan untuk bersabar dan bersyukur mendampingi nabi menyebarkan agama Islam dan meninggal dalam keadaan Muslim.
Yang juga termasuk disebut Sahabat Nabi adalah; para Ahlul Bait (keluarga serta istri-istri Nabi), seluruh kaum Muhajirin dan Anshar radhiyallahu ‘anhum, dan Khulafa’ ar-Rasyidin seperti; Abu Bakar ash-Shiddiq, Umar bin Khattab, Utsman bin Affan, Ali Bin Abi Thalib.
Sabda Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam;
خَيْرُ النَّاسِ قَرْنِي ثُمَّ الَّذِينَ يَلُونَهُمْ ثُمَّ الَّذِينَ يَلُونَهُمْ
“Sebaik-baik umat manusia adalah generasiku (sahabat), kemudian orang-orang yang mengikuti mereka (tabi’in) dan kemudian orang-orang yang mengikuti mereka lagi (tabi’ at-tabi’in).” (HR. Bukhari dan Muslim).
Masa para sahabat usai hingga tahun 100 Hijriyah bersamaan dengan wafatnya sahabat Abu Thufail Amir bin Watsilah (wafat di Makkah tahun 100 Hijriyah).
Imam Muslim bin Hajjaj mengakui bahwa Abu Thufail adalah sahabat yang paling akhir wafatnya, pendapat itu didukung pula oleh Imam Ibnu as-Shalah.
Karena itulah Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam melarang orang yang mencela sahabat-sahabatnya; “Jika disebut-sebut tentang (perselisihan) sahabatku, tahanlah diri kalian (dari mencela mereka)” (HR. Ath-Thabrani).
Membela agama Allah
Dalam Kitab al-Mu’jam al-Wasith, kata ‘shuhbah’, disebut punya kesamaan akar kata (derivasi) dengan ‘shahabah’, yang berarti menemaninya.
Dikatakan dalam sebuah ungkapan doa, “shahibakallahu” yang maknanya semoga Allah membersamaimu. Atau semoga Allah menjagamu, mengawanimu, dan menolongmu. Jadi ‘shuhbah’ berarti bersahabat atau berkawan.
Dalam Kamus Modern al-Ashri, terbitan Multi Karya Grafika, Yogyakarta, kata ‘shuhbah’/sahabat dimaknai sebagai menemani, berkawan dengan, menjadikan kawan, hubungan persahabatan, sahabat, teman, atau rekan.
Masyarakat Indonesia juga mengenal istilah “sahabat karib” (teman dekat). Karib sendiri berasal dari bahasa arab “qarib” yang artinya dekat.
Sehingga arti dari Sahabat Karib adalah teman dekat.
Secara terminologi, “shuhbah”/sahabat berarti pergaulan dan pertemanan. Sebagian ahlu lughah (ahli bahasa) membatasi pergaulan dengan rukyah (saling melihat/ bertemu) dan mujalasah (interaksi langsung).
Untuk itu dalam pengertian sahabat disebutkan, siapa saja bertemu dengan Nabi dan beriman kepadanya serta meninggal dalam keadaan Islam, sama saja apakah ia membersamai Nabi dalam waktu singkat atau lama. */Masykur Abu Jaukah (BERSAMBUNG)