Hidayatullah.com—Kementerian Tenaga Kerja Arab Saudi telah mengumumkan tentang rencana untuk memastikan hanya orang-orang Saudi saja yang diperbolehkan bekerja sebagai tenaga peng-input data di delapan sektor ekonomi mulai dua tahun mendatang.
Hal itu dilakukan tidak hanya untuk membuka peluang lapangan kerja bagi warganegara Saudi, tetapi juga untuk melindungi kerahasian data pelanggan, lansir Arab News hari Jumat (27/11/2015) mengutip laporan media setempat. Sektor ekonomi itu antara lain pariwisata (yang mencakup industri perhotelan, apartemen dan resor), persewaan mobil, toko perhiasan, transportasi lintas perbatasan Saudi, jasa anggkut kendaraan, persewaan properti, serta pusat kebugaran dan olah raga. Semua perusahaan tersebut harus berlangganan sistem Wasel dan memiliki alamat pos.
Menurut Khalid Maimani, anggota komite sumber daya manusia di Kadin Jeddah, pemerintah harus mempekerjakan orang Saudi di semua sektor ekonomi.
Pekerjaan memasukkan data akan menarik banyak orang Saudi, sebab pekerjaan itu “mudah, fleksibel, cocok untuk dilakukan lulusan sekolah dasar dan menengah, serta tidak membutuhkan pengalaman kerja,” kata Maimani.
Lebih lanjut dikatakan oleh Maimani, yang juga pimpinan bidang sumber daya manusia di Universitas Raja Abdulaziz, saat ini terdapat 6.000 lowongan pekerjaan memasukkan data baik di sektor publik maupun swasta. Sepertinya, lowongan kerja di bidang itu akan melonjak menjadi 40.000 dalam lima tahun mendatang.
Kementerian Tenaga Kerja sebelumnya mengatakan bahwa saat ini terdapat 9 juta pekerja asing di Arab Saudi, padahal tingkat pengangguran di negara itu 11,8 persen. Orang-orang asing justru yang mengisi 85 persen lowongan pekerjaan sektor swasta di Arab Saudi.*