Hidayatullah.com–Pusat perawatan orang buta Noor di Distrik Safiah Kota Sana’ah terkena sebuah serangan udara koalisi Saudi Senin petang, berdasarkan laporan warga lokal.
Menurut laporan warga sekitar, Pusat Perawatan Orang Buta Noor di Distrik Safiah di Kota Sana’ah beserta sebuah aula pernikahan yang sedang kosong diserang pada Selasa pagi.
Lantai ketiga dari pusat perawatan itu terkena serangan Selasa pada pukul 1 dinihari. Belum ada laporan yang menyebutkan adanya korban.
Pusat perawatan itu didanai oleh Yaman, sebuah proyek milik World Bank.
Mohammed al-Daylani, Deputi Manajer dari Pusat Perawatan Noor mengatakan pada kantor berita Saba, “Dengan dijadikannya pusat perawatan sebagai target membuktikan bahwa koalisi Saudi tidak mengerti tentang peraturan perang.”
Serangan udara pada dinihari itu juga menghantam kota di pelabuhan Hodaida dan wilayah barat daya Kota Taiz.
Human Rights Watch menyebut serangan udara koalisi Saudi di wilayah penduduk Yaman itu dengan mengatakan, “tidak mengikuti hukum yang berlaku” dan telah meminta untuk dilakukannya investigasi atas kasus ini.
“Berapa banyak warga sipil yang akan mati dalam serangan udara yang tidak menaati hukum sebelum koalisi dan sekutu AS menginvestigasi apa yang salah dan siapa yang bertanggung jawab,” tanya Joe Stork, Wakil direktur HRW untuk wilayah Timur Tengah.
“Pengindahan mereka pada keamanan warga sipil itu sangat mengerikan,” ujarnya dikutip laman middleeasteye.net, Selasa (05/01/2016).
Koalisi Saudi juga disalahkan atas serangan udara yang mengenai rumah sakit yang dikelola oleh Doctors Without Borders (MSF) di Sana’ah Desember lalu.
Sementara itu, hari Selasa, pemberontak Syiah Houthi (al Hautsyi) menembakkan roket-roket Katyusha pada kota Mareb.
Jam malam terpaksa diberlakukan di Aden pada Senin setelah pertempuran di wilayah selatan negara itu mengakibatkan 22 orang tewas.
Sebuah genjata senjata resmi yang disetujui pada 15 Desember oleh koalisi Saudi dan pemberontak Syiah Houthi berakhir pekan lalu.
Perang di Yaman telah menyebabkan krisis kemanusiaan yang besar pada negara itu. Sekitar 80 persen populasi Yaman sekarang ini diperkirakan membutuhkan pertolongan medis.
Kosongnya kekuasaan juga menyebabkan masuknya Al Qaeda (al Qaidah) wilayah Yaman ((AQAP) dan kelompok IS.*/Nashirul Haq AR