Hidayatullah.com– Baru-baru ini, Forum LGBTIQ Indonesia melakukan somasi terhadap Harian Umum Republika terkait pemberitaan berjudul “LGBT Ancaman Serius”.
Anggota Komisi III DPR RI, Nasir Djamil, menduga, langkah somasi itu sebagai bentuk kekalutan LGBTIQ Indonesia maupun komunitas serupa lainnya.
“Sepertinya mereka (pegiat LGBT. Red) sudah kalap dan kehilangan akal sehat,” ujarnya saat dihubungi hidayatullah.com di Jakarta, Kamis, 26 Rabiuts Tsani 1437 (04/02/2016) malam.
Nasir pun menduga, para pegiat LGBT sepertinya merasa mendapat angin dengan penguasa yang berkuasa saat ini.
“Saya berharap seluruh ormas Islam dan organisasi-organisasi keagamaan, wajib memberikan dukungan moral kepada orang dan media massa yang ingin mengkritisi dan mencegah berkembangnya kelompok LGBT,” serunya.
Ia mengkhawatirkan, jangan-jangan para aktivis LGBT ingin menjadi kelompok yang antidemokrasi dan antikritik.
“Buktinya mereka melakukan somasi kepada harian Republika dan sejumlah pejabat negara yang ‘menyerang’ paham mereka,” ujar politisi F-PKS ini.
Terkait “pejabat negara” yang dimaksud, berdasarkan informasi yang didapat hidayatullah.com dari sumber lain, ada kabar bahwa anggota Komnas HAM, Maneger Nasution, akan juga disomasi 16 LSM LGBT.
Seperti diketahui, Forum LGBTIQ Indonesia menyatakan menolak judul berita utama di koran Republika edisi Ahad (24/01/2016). Judul berita tersebut, menurut forum itu, tidak berdasarkan argumen yang kokoh.
Dalam pandangan forum itu, ada sejumlah media memberikan porsi bagi komunitas pro LGBT meski belum berimbang menyampaikan pendapatnya.
“Namun, hal itu yang tidak kami lihat sama sekali dalam pemberitaan yang dilakukan oleh Republika,” ujar Yuli Rustinawati, Koordinator Nasional Forum LGBTI Indonesia, dalam surat somasi yang dikirimkan ke harian itu seperti dimuat republika.co.id, Rabu (03/02/2016).*