Hidayatullah.com — Menteri Luar Negeri Iran dan Arab Saudi dijadwalkan akan lakukan pertemuan selama bulan suci Ramadhan, menurut pengumuman resmi Saudi Press Agency (SPA) pada hari ini.
“Dalam panggilan telepon, sejumlah masalah umum dibahas sehubungan dengan perjanjian tripartit yang ditandatangani di Republik Rakyat China,” kata SPA.
“Kedua menteri juga sepakat untuk mengadakan pertemuan bilateral di antara mereka selama bulan Ramadhan yang sedang berlangsung,” tambahnya tanpa merinci lebih lanjut. Kedua negara memulai bulan puasa Islam itu pada hari yang sama pekan lalu. Ramadhan akan berakhir pada minggu ketiga bulan April.
Menteri Luar Negeri Saudi Pangeran Faisal Bin Farhan akan bertemu dengan rekannya dari Iran Hossein Amir Abdollahian lebih dari dua minggu setelah Riyadh dan Teheran setuju untuk membangun kembali hubungan diplomatik sebagai bagian dari kesepakatan yang ditengahi China, setelah bertahun-tahun permusuhan dan konflik proksi di wilayah tersebut.
Kementerian Luar Negeri Iran juga mengkonfirmasi kesepakatan antara kedua menteri, yang menyatakan bahwa mereka “membahas status terbaru dari kesepakatan antara kedua negara” dan “berbicara tentang pertemuan bersama di bulan suci Ramadhan.”
“Mereka juga membahas jalur hubungan yang konstruktif antara kedua negara,” tambah pernyataan itu.
Pekan lalu, SPA mengungkapkan bahwa kedua diplomat tinggi itu sepakat untuk mengadakan pertemuan segera menjelang rencana pembukaan kembali kedutaan dan konsulat masing-masing dan bahwa pasangan tersebut telah bertukar salam untuk bulan Ramadan.
Pada tahun 2016, Riyadh memutuskan hubungan dengan Teheran setelah misi diplomatik Saudi diserang oleh massa yang marah menyusul eksekusi kontroversial ulama Syiah Saudi, Sheikh Nimr Al-Nimr.*