Hidayatullah.com– Pihak berwenang Arab Saudi mengatakan mereka memberlakukan rencana darurat untuk menghadapi hujan yang diperlihatkan akan mengguyur kota Makkah selama 10 hari terakhir bulan Ramadhan 1444 H.
Presidensi Umum untuk Urusan Dua Masjid Suci bekerja sama dengan instansi-instansi terkait merekrut lebih dari 200 pengawas dan pemantau, 4.000 pekerja dan menggunakan lebih dari 500 peralatan untuk mengatasi hujan yang mengguyur Masjidil Haram pada hari Senin (10/4/2023).
Sheikh Abdulrahman Al-Sudais, pimpinan presidensi dua masjid suci, meminta dinas keselamatan dan kedaruratan agar memberlakukan rencana darurat guna menghadapi situasi hujan yang diperkirakan akan turun selama beberapa hari ke depan oleh Pusat Meteorologi Nasional.
Lembaga pemantau cuaca itu memperkirakan badai petir disertai angin dan debu, dan hujan lebat disertai butiran es diperkirakan akan mengguyur beberapa daerah di Saudi termasuk Al-Baha, Makkah, Madinah, Tabuk, Al-Jawf, kawasan Perbatasan Utara, Hail, Najran, Jazan, Asir, Al-Qassim, Riyadh dan bagian selatan Provinsi Timur, lapor Arab News Selasa (11/4/2023).
Pada hari Senin, badan meteorologi kemudian juga mengirimkan peringatan lanjutan perihal kondisi berdebu disertai angin di sejumlah wilayah di Makkah yang menyebabkan visibilitas menurun hingga hampir nol, dan angin kencang di daerah pesisir Arab Saudi.
Kantor berita SPA hari Senin melaporkan bajwa sejak awal Ramadhan jamaah yang mendatangi Masjidil Haram sudah melebihi 950.000 orang.*