Hidayatullah.com– Permintaan perhiasan imitasi alias palsu melonjak di Turki seiring dengan dimulainya musim kawin, di mana banyak warga menggelar hajatan pernikahan.
Oleh karena perhiasan emas menempati tempat penting dalam tradisi pernikahan di Turki, keluarga-keluarga bergegas mencari tahu harga perhiasan sejak awal musim pernikahan yang nantinya akan dihadiahkan kepada mempelai.
Namun, karena harga emas yang terus merangkak naik, banyak orang melirik perhiasan imitasi.
Mobilitas konsumen meningkat belakangan ini di toko-toko penjual perhiasan imitasi.
Kenaikan permintaan tersebut juga tercermin dari harganya. Harga perhiasan imitasi, kebanyakan diimpor dari China, naik dua kali lipat dibanding tahun lalu, lapor Hurriyet Daily News Rabu (10/5/2023).
Harga sebuah gelang – biasanya banyak dibeli oleh tamu undangan pernikahan – naik dari 50 lira menjadi 100 lira. Harga gelang termahal yang dijual 500 lira tahun lalu sekarang dijual 1.000 lira.
Pelanggan yang ingin membeli satu set perhiasan yang dijual seharga 550 lira tahun lalu harus membayar 3.000 lira tahun ini.
Koin seperempat dan koin setengah termasuk di antara beberapa produk paling populer. Koin seperempat yang dibuat dari emas palsu bisa dibeli di toko dengan harga 100 lira. Koin emas biasanya disematkan di selempang yang dipakai pengantin pria.
Sevim Karaca, wanita penjaga toko berusia 20-an tahun di Antalya, menjual perhiasan replika yang biasa ditemukan di toko perhiasan, mulai dari cincin hingga kalung.
“Musim pernikahan sudah dimulai. Permintaan akan perhiasan imitasi cukup tinggi. Oleh karena tidak memberikan perhiasan kepada mempelai di pesta pernikahan kurang disukai, mereka yang tidak mampu membeli emas asli lebih memilih yang imitasi,” papar Karaca.
Kebanyakan pelanggannya lebih memilih untuk membeli gelang untuk dihadiahkan kepada mempelai, imbuh Karaca.*