Hidayatullah.com– Prancis meresmikan pembukaan pabrik raksasa pembuat baterai untuk mobil listrik.
Memiliki panjang enam lapangan sepak bola, “gigafactory” itu terletak antara kota Billy-Berclau dan Douvrin di bagian utara Prancis. Pabrik diharapkan akan dapat memproduksi 500.000 baterai per tahun pada akhir dekade ini, lapor RFI Selasa (30/05/2023).
Pabrik raksasa itu dimiliki oleh Automotive Cells Company, kemitraan antara TotalEnergies (Prancis), Mercedes-Benz (Jerman), dan pabrikan mobil Stellantis (UE-Amerika Serikat) yang memproduksi berbagai merek kendaraan termasuk Peugeot, Fiat dan Chrysler.
Pabrik diresmikan hari Selasa dalam seremoni yang dihadiri oleh sejumlah menteri Prancis, serta para pejabat dari Jerman dan Italia.
Negara Jerman dan Italia berencana membuat pabrik baterai kendaraan listrik sendiri pada 2025, dua di antara 50 proyek serupa yang sudah diumumkan akan dibangun di wilayah Uni Eropa.
Selain pabrik raksasa di atas, Prancis juga berencana untuk membuat tiga pabrik baterai di daerah yang sama di Hauts-de-France, yang sudah mendapatkan julukan “Battery Valley”.
Satu pabrik akan didirikan dekat kota Douai, dua lainnya berada di Dunkirk.
Pabrik-pabrik baru itu diharapkan akan membuka sekitar 20.000 lapangan kerja baru selama kurun beberapa tahun, termasuk sekitar 1.400-2.000 pekerjaan di pabrik yang berlokasi Billy-Berclau.
Pabrik baru itu akan menyedot pasokan listrik setara dengan kota berpenduduk 190.000 jiwa.
Saat ini sektor industri baterai kendaraan listrik (EV) didominasi China, di mana harga listrik lebih murah dibandingkan Uni Eropa.
Prancis bermaksud memproduksi baterai yang cukup untuk industri mobilnya sendiri pada tahun 2027 dan pada akhirnya menjadi eksportir.
Pemerintah Prancis menetapkan target untuk memproduksi dua juta kendaraan listrik per tahun pada tahun 2030, lima tahun sebelum penjualan mobil bensin dan diesel baru dilarang di seluruh Uni Eropa.*