Hidayatullah.com—Sang Raja Dangdut, Rhoma Irama mengatakan Majelis Ulama Indonesia (MUI) lah yang pertama mendukungnya berdakwah melalui lagu. Hal ini disampaikan Bang Haji, demikian sapaan akrabnya saat acara Kongres Budaya Umat Islam Indonesia yang digelar LSBPI-MUI di TMII, Jakarta Timur, Rabu sore (26/07/2023).
Dalam kegiatan tersebut, Rhoma Irama bercerita dan bernostalgia tentang kisah perjuangannya yang mendirikan Soneta Group pada tahun 1973 yang salah satu motifnya ialah keresahannya melihat budaya yang tidak Islami.
“Saya merasa resah ketika itu karena ada budaya di negeri ini yang tidak Islami. Karena itulah saya ingin berdakwah melalui lagu,” ungkapnya pada acara yang bertepatan dengan 8 Muharram 1445 H tersebut.
Dalam acara yang bertajuk “Mengukuhkan Peran Kebudayaan Islam Indonesia dalam Merekatkan Kebhinnekaan Bangsa” ini, sang Raja Dangdut juga menceritakan bahwa upayanya berdakwah melalui lagu di tahun 1970-an ini awalnya dianggap tabu dan dikecam oleh banyak pihak.
“Dakwah pertama saya di dunia musik itu dimulai dengan mengucapkan assalamualaikum ketika sebelum mulai bernyanyi. Dulu hal ini dianggap tabu. Pertama kali itu waktu manggung di Pantai Ancol, sebelum mulai saya ucapkan Assalamualaikum warahmatullah wabarakatuh, langsung banyak hujatan ke atas panggung. “Woy bukan masjid woy, bukan ustadz” kata penonton. Ada gap yang sangat dalam antara agama dengan musik”, papar Bang Haji.
Usahanya mengenalkan dakwah budaya melalui musik merupakan hal yang tidak mudah. Namun ia tetap memberanikan diri dan bahkan memasukkan ayat Al-Qur’an ke dalam lagunya yang membuatnya dituduh telah menjual ayat-ayat Al-Qur’an.
“Ketika itu bukan satu hal yang mudah, tetapi entah kenapa saya memberanikan diri melabeling sebuah lagu dengan sentuhan Islam. Maka lahirlah sebuah lagu berjudul Lailahaillallah. Di intronya saya masukkan Surat Al-Ikhlas. Ada media ketika itu, media majalah dan koran-koran, yang mengatakan “Rhoma Irama mendendangkan Quran, Rhoma Irama menjual ayat Qur’an,” urainya.
Rhoma mengenang, bahwa MUI adalah pihak yang pertama kali mendukungnya berdakwah melalui lagu, walaupun awalnya ia dipanggil karena karya lagu-lagunya telah membuat kegaduhan di tengah masyarakat Indonesia.
“Sampai saya akhirnya diundang oleh MUI di kantornya. Berkumpullah para ulama dan meminta saya mendendangkan lagu yang sedang heboh di publik. Setelah saya mendendangkan lagu, lalu ketua MUI berkata, “Bang Haji kalau seperti itu lagunya, bikinlah lagu yang banyak. Inilah pertama kali saya mendapat dukungan support dari Majelis Ulama Indonesia. Sejak saat itu sampai saat ini alhamdulillah,” kenangnya dengan penuh gembira.*/Rizki Ulfahadi