Hidayatullah.com – Presiden Mesir Abdel Fattah Al-Sisi meresmikan pembukaan kembali Masjid Sayyidah Nafisah di Kairo Lama, setelah masjid bersejarah itu menjalani restorasi.
Proyek ini merupakan bagian dari beberapa pekerjaan restorasi yang sedang berlangsung di tempat suci Ahlulbait – anggota keluarga Nabi Muhammad (saw). Al-Sisi dikatakan telah berkeliling dan berdoa di masjid di mana Sayyidah Nafisah, ulama perempuan dan cicit Nabi Muhammad dari garis keturunan Imam Hassan dimakamkan.
“Pekerjaan sedang dilakukan untuk meresmikan pekerjaan pembangunan di Masjid Al-Sayyida Zainab, dalam kerangka rencana negara untuk mengembangkan Kairo yang bersejarah,” katanya seperti dikutip Arab News.
Turut hadir dalam upacara peresmian tersebut adalah Mufaddal Saifuddin, kepala komunitas Bohra di India, sebuah denominasi Syiah Ismailiyah yang telah memberikan sumbangan dana untuk renovasi dan memiliki sejarah yang cukup panjang dalam hal ini dan di tempat-tempat lain, termasuk di tempat-tempat suci Ahlulbait di Irak.
Menurut Arab News, Al-Sisi juga menganugerahi Saifuddin dengan Selempang Sungai Nil, sebagai pengakuan atas karya budaya, amal dan komunitasnya di seluruh Mesir.
Awal tahun ini, komunitas Bohra membantu merestorasi Masjid Al-Hakim dari era Fatimiyah, masjid tertua keempat di Mesir. Peresmiannya pada bulan Juni dihadiri oleh Perdana Menteri India, Narenda Modi, sebagai bagian dari kunjungan resminya ke negara ini.
Meskipun renovasi di Sayyidah Nafisah secara resmi disambut baik, tidak semua orang terkesan dengan pekerjaan yang dilakukan. Arsitek dan Sejarawan Seni Islam, Omniya Abdel Barr, memposting di Twitter keterkejutannya pada tampilan baru dari makam ini. “Negara mengizinkan perubahan total dan perusakan dengan dalih ‘restorasi’ pada salah satu tempat yang paling dihargai dan dihormati di Mesir,” katanya.
“Mereka telah merombaknya. Tidak ada satu pun dari desain lama yang tersisa, yang dibuat pada masa pemerintahan Khedive Abbas Hilmi II. Bahkan namanya pun dihilangkan!” keluhnya.*