Hidayatullah.com–Musyawarah Nasional (Munas) III Front Pembela Islam telah berakhir pada Sabtu (24/8/2013). Sementara Kongres Mujahidin (KM) IV Majelis Mujahidin Indonesia (MMI) berakhir pada Ahad (25/8/2013) ini. Ketua Umum Syarikat Islam (SI) Drs. Djauhari Syamsuddin berharap, keduanya melahirkan rumusan konsep persatuan umat Islam.
“Pimpinan Pusat Syarikat Islam mengusulkan Kongres MMI menyusun rumusan dan deskripsi singkat kesatuan visi, misi, dan gerakan umat Islam,” ujarnya kepada Hidayatullah.com di Jakarta melalui pesan seluler. Hal yang sama disampaikan Sekretaris Jenderal SI Abid Takalimang.
Menurut Djauhari, rumusan tersebut nantinya dapat menjadi acuan bersama ormas dan parpol Islam di Indonesia.
“Bersama mewujudkan Islam rahmatan lil alamin, yang memberi keadilan, kedamaian, kesejahteraan, keamanan, dan perlindungan bagi semua golongan penduduk yang beragam suku ras dan agama, dalam bimbingan al Quran dan Sunah Rasulullah yang nyata,” jelasnya.
Ia juga mengatakan, konsep persatuan umat Islam sangat diperlukan. Tanpa kesamaan konsep, tak mudah dicapai kesatuan.
“Kalau rumusannya nggak sama kan nggak jelas,” imbuhnya, Minggu (25/8/2013).
Kesamaan rumusan dimaksud adalah dalam hal-hal pokok dalam Islam. Adapun khilafiyah-khilafiyah di tubuh umat Islam, tak harus dicantumkan dalam rumusan itu nantinya.
Djauhari mengaku, pihaknya sudah memiliki rumusan persatuan umat Islam. Dia pun sudah menyampaikan seruan di atas kepada pihak FPI dan MMI.
SI juga menyerukan, berbagai ormas dan parpol Islam di Tanah Air agar bersatu padu. Keberadaan parpol Islam dinilai bisa membantu tegaknya syariat Islam di negeri ini.
“Agar hukum Islam bisa dijadikan hukum positif, bukan hukum buatan manusia yang jadi hukum positif,” ujar Djauhari.
Dengan awal rumusan yang sama, lanjutnya, ke depannya hasil perjuangan berbagai kelompok Islam di Indonesia akan sama pula.
“Kalau startnya sudah sama kan ujungnya juga sama,” tandasnya.
Keinginan SI sebenarnya segendang sepenarian dengan FPI dan MMI. Seperti diketahui, Munas III FPI yang digelar di Asrama Haji Bekasi, Jawa Barat, mengusung tema “Menuju NKRI Bersyariah”.
KM IV pun mengusung tema bernada serupa. Dalam kongres yang digelar di Islamic Center az-Zikra, Sentul, Bogor itu, MMI mengambil jargon “Seabad Perjuangan Indonesia Bersyariah. Menegaskan Komitmen Rakyat, Ulama dan Pemimpin Negara. Memperbaiki Indonesia Menuju Masyarakat yang Adil, Makmur, Damai dan Sejahtera”.*