Hidayatullah.com–Sembilan tahanan Palestina mulai Rabu (17/04/2013) mogok makan sebagai solidaritas terhadap tahanan Samer Issawi yang telah melakukan mogok makan dalam jangka waktu lama, kata Pusat Data Tahanan.
Para tahanan Palestina dari Front Demokratik untuk Pembebasan Palestina (Democratic Front for the Liberation of Palestine, DFLP) mengatakan, mereka akan mengakhiri kalau Issawi dibebaskan dan dipulangkan ke al-Quds Timur (Yerusalem Timur).
Solidaritas mogok makan terbaru ini berkaitan dengan tawaran Zionis Israel pada hari Jumat untuk mengasingkan Issawi ke negara anggota PBB. Issawi, yang telah mogok makan selama lebih dari 265 hari, menolak tawaran itu, dan bersikeras kembali ke kampung halamannya di Issawiya, al-Quds Timur.
Pada hari Rabu, seperti dilaporkan Ma’an News Agency, Issawi menyerukan “protes dan solidaritas” guna menandai Hari Tahanan Palestina, dalam surat yang dikirim melalui pengacaranya dari ranjang rumah sakit.
Issawi merupakan tahanan terakhir dari empat tahanan Palestina yang masih melakukan mogok makan di penjara Israel, setelah dua orang mengakhiri mogok makannya di bulan Februari dan yang ketiga diasingkan dari Tepi Barat ke Jalur Gaza pada bulan lalu selama 10 tahun.
Yuk bantu dakwah media BCA 1280720000 a.n. Yayasan Baitul Maal Hidayatullah (BMH). Kunjungi https://dakwah.media/
Issawi, 33, pertama kali ditangkap pada tahun 2002 dan dijatuhi hukuman 26 tahun untuk kegiatan militer atas nama DFLP tersebut.
Dalam suratnya kepada Kepala Uni Eropa Catherine Ashton, negosiator PLO, Saeb Erekat, mengatakan, tuduhan itu menunjukkan “absurditas dan ketidakadilan sebagai obsesi Israel untuk mengendalikan kehidupan Palestina.”*