Hidayatullah.com – Sebuah masjid di Washington, DC pada pekan lalu (18/08) menerima ancaman bom saat shalat Jumat, menyebabkan evakuasi ratusan jamaah.
Imam di Masjid Muhammad (juga disebut Masjid Nasional) sedang memberikan khotbah pada hari Jumat ketika dia mendapat berita ancaman bom. Ratusan jamaah masjid lantas dievakuasi dan berlindung di taman gereja di seberang jalan.
Pihak kepolisian kemudian tiba di masjid, di mana mereka menggeledah bangunan secara menyeluruh dan tidak menemukan indikasi adanya bom. Namun demikian, mereka mengklasifikasikan ancaman tersebut sebagai kejahatan kebencian.
Masjid Sunni yang terletak di pusat kota ini terutama melayani warga Amerika keturunan Afrika dan dianggap sebagai lembaga keagamaan yang penting di Washington DC.
Meskipun ancaman bom di ibukota AS lazim terjadi, ancaman dan serangan terhadap masjid adalah hal yang tidak biasa. Secara umum, tidak biasa bagi masjid untuk menerima ancaman ketika sedang dipenuhi jamaah.
Sehubungan dengan ancaman bom baru-baru ini, Dewan Hubungan Amerika-Islam (CAIR) mendesak untuk meningkatkan keamanan di masjid.
Ancaman terhadap Masjid Muhammad terjadi ketika lembaga penegak hukum di seluruh Amerika Serikat sedang menyelidiki ancaman bom palsu serupa yang menargetkan sinagoge, menurut siaran pers CAIR.
“Penargetan rumah ibadah dengan ancaman kekerasan tidak boleh ditoleransi dalam masyarakat yang adil,” kata direktur komunikasi nasional CAIR, Ibrahim Hooper. “Kami berdiri dalam solidaritas dengan komunitas Masjid Muhammad dan berterima kasih kepada pihak penegak hukum atas tanggapan mereka yang cepat dan profesional terhadap ancaman tersebut”.*