Hidayatullah.com—University of Southern California mencapai kesepakatan kompensasi $852 juta dengan lebih dari 700 wanita, yang menuduh seorang ginekolog mencabuli mereka sebagai pasien dan sekolah ternama itu berusaha menutupinya, kata kedua belah nb pihak hati Kamis (25/3/2021).
Dilansir Reuters, firma hukum yang mewakili banyak korban mengatakan jumlah uang kompensasi yang disetujui USC itu merupakan yang terbesar dalam sejarah AS yang pernah disepakati dengan pihak perguruan tinggi dalam kasus kejahatan seksual.
Kasus ini dibawa ke ranah hukum oleh 710 wanita ke pengadilan negara bagian California. Mereka menuding George Tyndall, yang berpraktik di USC selama puluhan tahun, mencabuli mereka sebagai pasien. Para korban juga menuding universitas swasta ternama itu sengaja diam-diam mempensiunkan Tyndall pada tahun 2016 tanpa melaporkannya ke dewan pengawas medis California.
Tyndall, yang membantah melakukan kesalahan, kemudian dicabut izin praktik dokternya dan didakwa dengan tuduhan melakukan serangan seksual terhadap banyak pasiennya dengan alasan pemeriksaan medis. Di pengadilan dia menyatakan tidak bersalah.
Para korban menuding pihak USC mengetahui kebejatan Tyndall tetapi tidak berbuat apa-apa sehingga dokter itu selama bertahun-tahun leluasa mencabuli mahasiswi yang menjadi pasiennya.
USC Board of Trustees meratifikasi kesepakatan penyelesaian kasus itu hari Kamis, dengan bantuan pihak mediator privat dan seorang hakim Los Angeles County Superior Court.
Kesepakatan hari Kamis ini terpisah dari kesepakatan tahun 2018 sebesar $215 juta yang dibuat untuk menyelesaikan kasus serupa Tyndall di pengadilan federal.
Pengacara para korban mengatakan pembayaran kompensasi ke masing-masing korban besarannya berkisar ratusan ribu hingga jutaan dolar.
Meluasnya pemberitaan kasus Tyndall Ini memaksa C.L. Max Nikias meletakkan jabatannya sebagai rektor USC pada tahun 2018.
Kasus itu bahkan mengundang komentar “keprihatinan” dari pemerintah China karena kabarnya cukup banyak mahasiswi asal China yang menjadi korban.
Ini bukan kasus seksual di lingkungan perguruan tinggi AS dengan korban ratusan orang dengan pelaku tunggal. Tak kalah menghebohkan adalah kasus yang terjadi di Michigan State University, di mana Larry Nassar, salah satu dokter di universitas itu yang juga anggota tim medis USA Gymnastics, divonis bersalah pada 2018 dan dihukum hingga 300 tahun penjara setelah lebih dari 350 perempuan bersaksi menjadi korban kejahatan seksualnya.*