Hidayatullah.com—Penyakit sifilis yang sempat menghilang, kini kembali muncul di Solo. Peringatan ini disampaikan pengajar ilmu Kesehatan Kulit dan Kelamin Fakultas Kedokteran Universitas Sebelas Maret (UNS).
“Pada tahun 2015 sifilis sempat terlempar dari 10 besar, tapi pada 2016 muncul lagi dan menduduki peringkat 8. Jadi sudah mulai banyak,” ungkap Dr Prasetyadi Mawardi dr SpKK(K), Ketua Pengabdian “Profil Infeksi Menular Seksual pada Anak Jalanan di Surakarta”, Selasa (29/8/2023).
Ketika melakukan skrining tes IMS terhadap anak jalanan juga ditemukan adanya yang terjangkit sifilis. Dari 30 anak yang diskrining diketahui positif HIV (laki-laki) dan 4 peserta positif sifilis. Tes diikuti 30 peserta terdiri 19 laki-laki dan 11 perempuan.
Anak jalanan dipilih karena menjadi salah satu individu yang berisiko tinggi terkena IMS akibat hubungan seks bebas dan minimnya pengetahuan mengenai risiko IMS. Skrining IMS dilakukan Perhimpunan Dokter Spesialis Kulit dan Kelamin Indonesia (PERDOSKI) bersama Universitas Sebelas Maret Surakarta (UNS).
Pengabdian masyarakat dilaksanakan di L-PASKA Kelurahan Kadipiro, Banjarsari, 25-26 Juli 2023. Prasetyadi mengatakan dalam kegiatan itu menggandeng Komisi Penanggulangan AIDS (KPA) Surakarta yang memiliki program-program sinergis dengan Pemerintah Kota Surakarta yang berupaya mewujudkan Kota Sukarta sebagai Kota Layak Anak (KLA).
“Dalam hal ini, Pemerintah Kota Surakarta telah memiliki Pusat Layanan Kesejahteraan Sosial Anak Integratif (PLKSAI) sebagai pendukung indikator Kota Layak Anak,” kata Prasetyadi.
Ia berharap temuan di atas mampu untuk mengetahui prevalensi kasus IMS pada anak jalanan di Surakarta serta dapat menanggulangi kasus IMS.*