Hidayatullah.com– Rumah-rumah terbakar setelah diterjang lava panas yang muncul dari celah-celah retakan pada tanah di kota nelayan Grindavík, di bagian barat daya Islandia, setelah sebuah gunung berapi meletus untuk kedua kalinya dalam waktu kurang dari sebulan.
Dua retakan pada permukaan tanah terbentuk di dekat kota kecil itu pada hari Ahad (14/1/2024) setelah terjadi peningkatan aktivitas seismik di daerah tersebut sehari sebelumnya, yang mendorong aparat bergegas mengevakuasi penduduk.
Erupsi pertama terjadi sekitar pukul 8 pagi ketika permukaan tanah retak sekitar 450 meter dari kota. Penghalang dari tanha dan bebatuan yang dibuat petugas berhasil mengalihkan aliran lava dari retakan pertama sehingga menjauhi kota.
Namun, retakan kedua terjadi sekitar tengah hari di pinggiran kota itu, yang mencapai 100 meter panjangnya pada malam hari. Lava pijar memgalir keluar dari celah itu menuju perkampungan dan melahap rumah-rumah penduduk.
Kamera televisi lokal RUV menangkap gambar sedikitnya tiga rumah terbakar dan dibanjiri lava pijar. (Lihat video di bawah)
Icelandic Meteorological Office mengatakan kepada RUV bahwa gunung berapi terus memberikan kejutan kepada kita. “Situasinya tampak mereda usai erupsi pertama, tetapi sekitar setengah sampai satu jam yang lalu, lava mulai bergerak cepat kembali. Kami tidak melihat adanya perlambatan di kota.”
Badan perlindungan sipil Islandia mengatakan pihaknya sudah menaikkan level waspada ke tingkat “darurat”, level tertinggi dari tiga tingkat kewaspadaan gunung berapi. Pada tingkat itu artinya ada kejadian alam yang mulai menimbulkan bahaya bagi manusia, properti, perkampungan penduduk atau lingkungan.
Erupsi pada hari Ahad itu merupakan yang kelima terjadi di Semenanjung Reykjanes sejak 2021. Pada 18 Desember 2023 terjadi erupsi kuat gunung berapi di dekat Grindavík setelah terjadi getaran gempa selama beberapa pekan.
Kota berpenduduk 3.800 jiwa itu penghuninya sudah dievakuasi beberapa pekan sebelumnya sebagai tindakan pencegahan agar tidak ada korban jiwa. Lebih dari 100 orang kembali ke rumah mereka beberapa pekan terakhir ini, tetapi mereka dievakuasi lagi pada hari Sabtu, lansir The Guardian.
Islandia berada di antara lempeng tektonik Eurasia dan Amerika Utara, yang bergerak ke arah berlawanan, sehingga menjadikannya rawan aktivitas seismik dan vulkanik.
Pada 2010, kepulan debu dari erupsi di Gunung Eyjafjallajökull di bagian selatan Islandia menyebar tertiup angin ke berbagai belahan Eropa. Akibatnya, lebih dari 100.000 penerbangan dibatalkan dan ratusan warga Islandia dievakuasi dari rumahnya.
Tidak seperti Eyjafjallajökull, sistem gunung berapi Reykjanes tidak terperangkap di bawah gletser, sehingga tidak menimbulkan kepulan debu serupa.*
Yuk bantu dakwah media BCA 1280720000 a.n. Yayasan Baitul Maal Hidayatullah (BMH). Kunjungi https://dakwah.media/