Hidayatullah.com—Gerakan Perlawanan Islam (Hamas) menggambarkan tindakan kejam yang diambil oleh penjajah Zionis terhadap jamaah Masjid Al-Aqsha yang diberkahi merupakan serangan terhadap jamaah sebagai kelanjutan “agresi ‘Israel’ terhadap rakyat Palestina, tanah mereka dan kesucian mereka”.
Hamas mengatakan dalam sebuah pernyataan hari Jumat,(22/3/2024) bahwa pasukan penjajah Zionis memberlakukan pembatasan dan pembatasan terhadap rakyat Palestina di Baitul Maqdis (Yerusalem) yang diduduki, mencegah ratusan dari mereka mencapai Masjid Al-Aqsha yang diberkahi pada hari Jumat kedua bulan Ramadhan yang diberkahi, dan menyerang mereka.
“Ini adalah kelanjutan dari agresi komprehensif yang diluncurkan oleh musuh Zionis terhadap rakyat kami, tanah kami, dan kesucian kami, yang dihadapi oleh rakyat kami di Jalur Gaza dan Tepi Barat dengan segala kepahlawanan dan keberanian,” demikian bunyi pernyataan dikutip Palestine Information Centre (PIC).
Diketahui, hari Jumat kedua bulan Ramadhan, pasukan penjajah memberlakukan penjagaan melingkar di sekitar Kota Yerusalem dan mendirikan pos pemeriksaan di semua pintu masuk menuju Kota Tua dan Masjid Al-Aqsha.
Mereka juga menghambat kedatangan ratusan jamaah ke Masjid Al-Aqsha. Mereka telah memblokasi masjid sejak pagi mencegah warga Muslim melaksanakan shalat Jumat.
Hamas memberi penghormatan kepada orang-orang yang gigih menentang pembatasan penjajah dan melanggar tindakan yang bertujuan menjauhkan mereka dari Masjid Al-Aqsha.
Hamas juga memperingatkan bahaya eskalasi Zionis di Baitul Maqdis, Masjid Al-Aqsha dan seluruh wilayah penjajah, serta menyerukan komunitas internasional dan Organisasi Kerjasama Islam (OKI), khususnya untuk mengambil tindakan serius untuk melindungi Al-Aqsha dan tempat suci Islam dan Kristen dari gangguan Zionis.*