Hidayatullah.com – Perdana Menteri Spanyol Pedro Sanchez mengatakan bahwa Spanyol akan mengakui kenegaraan Palestina pada bulan Juli dan menyatakan harapannya bahwa negara-negara Barat lainnya akan mengikutinya, lapor Financial Times.
Sanchez mengatakan, “Kita harus mempertimbangkan secara serius untuk melakukannya pada paruh pertama tahun ini.”
Perdana Menteri Sanchez telah mengkritik kampanye militer Israel yang sedang berlangsung untuk mengebom dan membuat warga Palestina kelaparan di Gaza.
Ia mengumumkan rencana tersebut pada hari Selasa saat ia memulai perjalanan ke Yordania, Qatar, dan Arab Saudi.
Irlandia dan Malta juga berencana untuk mendukung pengakuan sepihak atas Palestina, sementara sesama anggota Uni Eropa, Polandia, Republik Ceko, Slovakia, Hongaria, Rumania, dan Bulgaria telah lebih dulu mengakui Palestina.
Negara-negara Eropa seperti Jerman, Prancis, dan Inggris tidak memiliki rencana untuk melakukannya sebelum kesepakatan untuk solusi dua negara tercapai dengan Israel.
Perdana Menteri Benjamin Netanyahu dan banyak pemimpin Israel lainnya telah bersumpah tidak akan pernah menyetujui negara Palestina dan ingin melanjutkan pendudukan militer ilegal di Tepi Barat dan Gaza tanpa batas waktu.
Pada tahun 1993, Israel dan Organisasi Pembebasan Palestina (PLO) menandatangani Perjanjian Oslo, yang disebut-sebut sebagai batu loncatan menuju pendirian negara Palestina. Namun, Israel menunda negosiasi status akhir dan mempercepat pembangunan pemukiman ilegal Yahudi di Tepi Barat.
Ketika semakin banyak pemukim Yahudi mulai tinggal di tanah Palestina yang diduduki, semakin sulit secara politis, baik di dalam negeri Israel maupun di dunia internasional, untuk menuntut pemindahan mereka.
Spanyol memandang pengakuan terhadap Palestina sebagai langkah penting menuju solusi dua negara.
Seorang pejabat pemerintah Spanyol yang berbicara dengan Financial Times mengatakan bahwa Madrid berharap AS dan negara-negara Barat lainnya akan mengakui Palestina sebagai anggota penuh PBB bulan ini.
Pejabat Spanyol tersebut menambahkan bahwa Madrid ingin melihat Otoritas Palestina (OP) memerintah Tepi Barat, Yerusalem Timur, dan Gaza. Spanyol mengatakan Hamas seharusnya tidak berperan dalam memerintah Gaza setelah perang.*