Hidayatullah.com—Pemimpin senior Hamas Khalil al-Hayya hari Senin (6/5/2024) malam membocorkan isi proposal gencatan senjata dengan pihak penjajah ‘Israel’ yang dimediatori di Qatar dan Mesir. Menurut Khalil al-Hayya, kesepakatan mencakup tiga tahap.
Di antaranya adalah gencatan senjata diusulkan AS selama 42 hari. Dalam pernyataannya kepada Al Jazeera ia mengatakan bahwa pada hari pertama perjanjian tahap pertama, terdapat komitmen yang jelas untuk menghentikan sementara semua operasi militer.
“Dalam perjanjian ini, kami mencapai tujuan gencatan senjata, pemulangan pengungsi, pengiriman bantuan, dan kesepakatan pertukaran yang serius,” ujarnya kepada Al Jazeera.
“Pada tahap pertama perjanjian, ada kesepakatan komitmen yang jelas untuk menghentikan sementara operasi militer (permanen),” ujarnya.
“Tidak ada batasan pengembalian pengungsi, dan ini adalah teks yang jelas dalam proposal perjanjian,” tambah dia lagi.
Selanjutnya, Hamas mengirim pesan kepada pihak mediator tentang kesepakatan ini, termasuk menelpon Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan. “Kami memberi tahu para mediator tentang persetujuan penuh kami terhadap proposal gencatan senjata,” ujarnya dikutip Palestine Information Centre (PIC).
“Saudara Mujahid Ismail Haniyah, Kepala Biro Politik Gerakan Hamas, melakukan panggilan telepon dengan Perdana Menteri Qatar, Sheikh Mohammed bin Abdul Rahman Al Thani, dan dengan Menteri Intelijen Mesir, Tuan Abbas Kamel, dan memberi tahu mereka tentang persetujuan gerakan Hamas atas proposal mereka mengenai perjanjian gencatan senjata,” kata juru bicara kelompok Hamas kepada PIC.
Menurut Hamas, kini “keputusan berada di tangan penjajah ‘Israel’.” Dia menunjukkan bahwa “para mediator mengatakan kepada kami bahwa Presiden AS jelas berkomitmen untuk memastikan implementasi perjanjian tersebut.”
Di bawah ini poin-poin penting kesepakatan gencatan senjata yang disetujui pihak Hamas;
1. Gencatan Senjata Segera: Semua pihak menyetujui gencatan senjata segera, yang mencakup penghentian semua aksi pertempuran.
2. Penarikan Bertahap dari Gaza Tengah: Sebuah mekanisme dibentuk untuk penarikan pasukan secara bertahap dari poros Netsarim dan Jalan Al-Rashid selama periode tertentu.
3. Penarikan Lengkap ke Perbatasan sebelum 7 Oktober: Semua pasukan mundur ke luar perbatasan yang diakui secara internasional sebelum tanggal 7 Oktober, yang mengakibatkan penarikan diri sepenuhnya.
4. Kesepakatan Pertukaran Tawanan: Pertukaran tahanan berlangsung dalam beberapa hari, diikuti dengan negosiasi lebih lanjut untuk membahas pertukaran tentara dan tahanan yang dijatuhi hukuman penjara seumur hidup. 5. Setelah mendapatkan jaminan, perjanjian tersebut akan dilaksanakan dalam waktu 48 jam dari sekarang.*