Hidayatullah.com–Turki mendapatkan tawaran untuk menjadi negara mitra oleh BRICS, kata Menteri Perdagangan Omer Bolat.
Turki, yang merupakan anggota NATO, beberapa bulan terakhir mengutarakan ketertarikannya untuk bergabung dengan kelompok negara-negara ekonomi berkembang BRICS yang terdiri dari Brazil, Rusia, India, China, Afrika Selatan, Ethiopia, Iran, Mesir, dan Uni Emirat Arab.
Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan menghadiri pertemuan puncak para pemimpin BRICS yang diselenggarakan oleh Presiden Rusia Vladimir Putin di Kazan bulan lalu, setelah Ankara mengatakan sudah mengambil langkah-langkah formal untuk menjadi anggota BRICS.
“Mengenai status Turki terkait keanggotaan (BRICS), mereka menawarkan Turki status keanggotaan mitra,” kata Bolat dalam wawancara dengan stasiun penyiaran swasta TVNet pada hari Rabu (13/11/2024) seperti dilansir Reuters.
“(Status) ini merupakan proses transisi dalam struktur organisasi BRICS,” kata Bolat.
Presiden Erdogan mengatakan bahwa Ankara memandang BRICS sebagai peluang untuk meningkatkan kerja sama ekonomi dengan negara-negara anggota, dan bukan sebagai alternatif bagi hubungan Turki dengan Barat dan keanggotaan di NATO.
Selain keanggotaan penuh, anggota BRICS memperkenalkan kategori “negara mitra” di Kazan, menurut deklarasi yang dikeluarkan oleh BRICS pada tanggal 23 Oktober.Bolat tidak mengatakan apakah Ankara menerima status tersebut.*