Hidayatullah.com – Moshe Raz, seorang politisi terkemuka ‘Israel’, mengatakan bahwa pemerintahan zionis sedang menuju “krisis konstitusional yang sangat dalam” dan terancam runtuh akibat dari kebijakan Perdana Menteri Benjamin Netanyahu.
“Perpecahan di Israel tidak terkait dengan Palestina,” kata Raz, mantan anggota Knesset dari Partai Meretz yang beraliran kiri, kepada Anadolu dalam sebuah wawancara.
“Perpecahan ini terjadi antara pendukung Netanyahu, yang mendukung semua yang dia lakukan untuk melemahkan demokrasi, mempromosikan korupsi, dan melanggar hak-hak rakyat, dan lawan-lawannya,” imbuhnya.
Menurut Raz, ‘Israel’ tidak pernah menyaksikan demonstrasi sebesar ini sebelumnya. “Ini adalah masalah utama di Israel,” ujarnya.
Demonstrasi pecah di seluruh ‘Israel’ dalam beberapa hari terakhir menentang keputusan pemerintah untuk memecat kepala Shin Bet, Ronen Bar, dan menarik kepercayaan dari Jaksa Agung Gali Baharav-Miara, sebuah langkah yang secara luas dilihat sebagai upaya untuk mengkonsolidasikan kontrol Netanyahu atas lembaga-lembaga negara.
Para pengunjuk rasa juga menuntut penghentian serangan udara ‘Israel’ ke Gaza untuk menghindari bahaya bagi nyawa para sandera ‘Israel’.
“Setengah dari bangsa ini menolak protes, dan setengahnya lagi mendukung. Ini berbahaya. Ini tidak sehat,” kata Raz.
Runtuhnya pemerintahan
Namun, politisi itu menyangkal bahwa ‘Israel’ sedang menuju perang saudara.
“Saya rasa kita tidak akan menyaksikan perang saudara, tetapi sebagian dari sayap kanan Israel akan menyerang warga Palestina dan Israel dengan kejam, dan itu sangat berbahaya. Namun, saya tidak melihat sebagian besar kelompok kanan akan bergabung dalam serangan terhadap warga Israel.”
Raz berpendapat bahwa ‘Israel’ sedang menuju krisis konstitusional.
“Jika Mahkamah Agung menolak untuk memberhentikan kepala badan keamanan dan pemerintah berusaha untuk memecatnya, kita akan memasuki krisis konstitusional yang sangat dalam.”
Mahkamah Agung ‘Israel’ akan meninjau petisi yang menentang pemecatan kepala Shin Bet oleh pemerintah pada tanggal 8 April.
Pada Selasa, Knesset (parlemen Israel) meloloskan anggaran negara tahun 2025, dalam sebuah kemenangan besar bagi pemerintahan Netanyahu.
Pemerintah ‘Israel’ harus meloloskan anggaran tersebut sebelum akhir Maret, atau akan runtuh secara otomatis dan menuju ke pemilihan umum dini.
Pengesahan anggaran tersebut “kemungkinan besar berarti tidak akan ada pemilihan umum (dini) pada tahun 2025,” kata Raz.*