Hidayatullah.com– Militer Israel, hari Jumat (11/4/2025), mengatakan akan memecat para tentara cadangan angkatan udara yang menandatangani surat terbuka berisi kecaman terhadap peperangan yang dilakoni Zionis di Gaza yang menurut mereka hanya untuk melayani kepentingan politis dan gagal memulangkan para tawanan.
Dalam sebuah pernyataan yang dikirim ke The Associated Press, seorang pejabat militer Israel mengatakan tidak ada ruang bagi individu, termasuk tentara cadangan yang sedang aktif berdinas, untuk mengeksploitasi status militer mereka dan pada saat yang sama menolak peperangan yang dijalaninya. Pernyataan itu juga menyebut surat terbuka para tentara cadangan itu merupakan pelanggaran terhadap kepercayaan antara komandan dengan anak buahnya.
Militer Israel mengatakan sudah memutuskan bahwa siapa saja tentara cadangan yang sedang berdinas yang ikut menandatangani surat tersebut tidak lagi dapat menjadi anggotanya. Tidak disebutkan berapa orang yang akan diberhentikan atau apakah pemecatan sudah mulai dilakukan.
Hampir 1.000 tentara cadangan AU Israel dan pensiunannya menandatangani surat terbuka itu, yang dipublikasikan di media Israel pada hari Kamis (10/4/2025). Mereka menuntut pemulangan segera para tawanan, sekalipun jika harus menghentikan pertempuran di Gaza.
Surat itu dirilis ketika pemerintah Zionis meningkatkan serangannya terhadap wilayah Gaza, dengan harapan menekan Hamas untuk mengembalikan 59 orang yang masih ditawannya. Lebih dari setengah tawanan diperkirakan sudah meninggal.
Israel memberlakukan blokade atas makanan, bahan bakar dan bantuan kemanusiaan yang seharusnya dikirimkan kepada warga Palestina di Gaza dan sejumlah daerah lain.
Sementara para penanda tangan tidak menolak ditugaskan sebagai tentara, mereka merupakan bagian dari warga Israel yang secara terbuka menolak konflik berkepanjangan di Gaza.
“Sama sekali tidak logis dan tidak bertanggung jawab sikap dari para pembuat kebijakan Israel … mengorbankan nyawa para tawanan, mengorbankan nyawa para prajurit, serta mengorbankan banyak dan lebih banyak lagi nyawa orang Palestina yang tidak bersalah, sementara ada alternatif yang sangat nyata,” kata Guy Poran, seorang pensiunan pilot AU Israel yang menggagas surat terbuka itu kepada Associated Press.
Dia mengaku tidak mengetahui bahwa orang yang ikut menandatangani surat itu akan dipecat, karena sejak diterbitkan surat itu terus mendapatkan banyak dukungan tanda tangan.
Perdana Menteri Netanyahu hari Jumat memandang remeh surat itu dengan mengatakan bahwa surat tersebut ditulis oleh “sekelompok gulma tanaman pengganggu, yang didanai oleh pihak asing dengan tujuan menggulingkan pemerintahan sayap kanan” Israel.
Tentara Israel diharuskan menjauhkan diri dari politik, dan mereka sangat jarang berbicara menentang pemerintah Zionis dan militernya.