Hidayatullah.com–Muslim Cinta Jakarta (McJAK) menghimbau warga negara, khususnya masyarakat DKI Jakarta agar lebih memilih pemimpin Muslim. Karena dinilai lebih maslahat, dan komprehensif melihat persoalan.
“Kita melakukan gerakan ini agar kondisi umat Islam dan bangsa menjadi lebih baik dari berbagai aspek,” ujar Adnin Armas, presiden McJAK kepada hidayatullah.com di Jakarta belum lama ini.
Menjelang pilkada 2017, McJAK terus mensosialisasikan pentingnya memilih pemimpin muslim.
Menurut Adnin, saat ini banyak masyarakat yang ‘termakan’ opini media terkait pemberitaan siapa yang layak memimpin ibu kota mendatang.
“Pengaruh media sangat besar, setiap hari diangkat, masyarakat kan terpengaruh, mereka melihat apa yang ditampilkan di televisi, media cetak maupun online,” paparnya pada Sabtu (05/03/2016).
Padahal, terang Adnin, banyak pemimpin muslim yang lebih baik dan berprestasi, seperti ia menyebutkan diantaranya, TGH. M. Zaenal Majdi di NTB, Tri Rismaharini di Surabaya, Ridwan Kamil di Bandung, dan Ahmad Heryawan di Jawa Barat.
“Kang Aher ini prestasi dan penghargaannya banyak, cuma media tidak ada yang angkat. Sementara ada yang prestasinya sedikit, tapi lebih banyak diangkat,” tukas pria yang juga pemimpin redaksi majalah Gontor ini.
Selain menjelaskan bahwa banyak pemimpin muslim yang lebih baik, Adnin menambahkan, jika pemimpin muslim dianggap lebih maslahat dan konprehensif dalan melihat masalah.
Ia mencontohkan soal minuman keras (Miras), jika seorang peminpin muslim, menurut Adnin, akan melihat sebagai sesuatu yang merusak dan melarang atau paling tidak meminimalisir peredarannya.
“Kalau bukan pemimpin muslim kan beda, dia melihatnya sebagai pemasukan pajak, memutar roda ekonomi, jadi dibolehkan. Padahal jelas-jelas merusak,” terangnya.
Untuk itu, ia mengajak kepada seluruh warga Jakarta khususnya, untuk bersama mengkampanyekan gerakan #MuslimLebihBaik demi kemahlahatan dan keberkahan ibu kota.
“Bagi yang ingin bergabung ataupun menjadi relawan, bisa ke www.muslimlebihbaik.com, kami bukan tim sukses calon manapun, tapi kami bergerak untuk Islam,” pungkas Adnin.*