Hidayatullah.com—Pembukaan Workshop dan Bimbingan Teknis (Bimtek) Dai Tangguh membangun negeri hasil kolaborasi Baitul Maal Hidayatullah (BMH) bersama Yayasan Baitul Maal (YBM) BRILiaN.
Bertempat di Aula Abdullah Said, Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi (STIE) Hidayatullah Depok. Di ikuti oleh 24 Dai dari Sabang sampai Merauke mengangkat tema “Memberi Makna Untuk Indonesia”.
Direktur Utama BMH, Supendi menyampaikan tujuan utama dari forum mulia seperti ini tak lain adalah memberikan sarana dai untuk mengasah diri, mengupgrade diri. Sebab ia melihat, tantangan dunia dakwah hari sangat bermacam jenisnya.
Kerena itu, Dai harus mampu beradabtasi menghadapi berbagai situasi dan kondisi dakwah di lapangan. Sehingga perlu pembekelaan yang memadai, punya strategi dakwah yang bermacam, termasuk seni komunikasi yang mudah diterima dan bisa dipahami.
“Dalam 3 hari ke depan, Insyallah semua akan dijawab melalui forum workshop dan bimtek ini, berbagai narasumber akan memberikan pandangan perspektif sesuai dengan bidang keahliannya,”ujar Supendi, saat memberi sambutan, Senin 13 Maret 2023.
Berbicara soal sukses dakwah, lanjut Supendi maka tidak lepas dari 4 hal. Pertama Dai. Bicara dai maka itu berkaitan dengan kapasitas, keterampilan. Kedua, Objek Dakwah, saya kira ada banyak macamnya, tentunya dai yang di pedalaman dan diperkotaan berbeda tantangannya.
Ketiga, Meteri Dakwah, bagaimana kita bisa punya pilihan materi dakwah yang mudah diterima, mudah di pahami, oleh objek dakwah kita, bagaimana kita bisa berdakwah yang menyejukkan, yang menentramkan.
Keempat, Media Dakwah, dengan perkembangan teknologi maka dakwah itu sangat terbuka lebar, tentu ini berkaitan juga dengan metode dakwah, pasti berbeda antara dakwah online dan offline.
“Kami berharap semoga acara ini lancar sukses, dan tentunya para Dai Tangguh ini sepulang dari kegiatan ini membawa oleh-oleh sebagai bekal menuju ladang dakwah yang sudah di depan mata,”tukas Supendi.
Sementara itu, Perwakilan YBM BRILiaN, Ahmad Qasim menyebut jalinan kolaborasi yang dilakukan bersama BMH tak lain sebagai bentuk tanggung jawab bersama sebagai LAZ yang mendapat mandat publik.
“YBM BRILiaN mengedepankan kerja kolaborasi, bagi kami kerjasama program merupakan suatu keniscayaan demi mencapai sinergitas dan pemberdayaan yang maksimal,”ujar Ahmad Kosim, Assisstant Manager of Strategic, Policy and Evaluation Mustahik Empowerment Program Division, YBM BRILiaN.
Sebagai bagian dari BUMN, dan Baznas YBM BRILiaN punya prinsip dengan jorgon aman syar’i, aman regulasi dan aman NKRI.
Ahmad mengatakan sebuah pekerjaan disebut penting karena peran dampaknya bagi peningkatan kualitas kehidupan orang banyak. Maka keterlibatan para dai ini menjadi penting bagi sesama manusia.
“Bagi kami para asatidz orang-orang terpilih, yang kehadirannya kami harapkan menjadi kunci dan ujung tombak program dakwah di lapangan,”tegasnya.
Lebih jauh, pihak YBM BRILiaN juga menyoroti jumlah buta aksara dan buta bacaan Al-Qur’an di pedalaman Indonesia. “Wilayah 3 T dan perbatasan, memang menjadi skala prioritas utama kami. Ini urgent menyasar ke titik-titik yang belum tersentuh, jadi perhatian bersama,”ungkapnya.
Sekedar informasi Worskhop dan Bimtek ini akan dibagi ke beberapa sesi, dengan 8 pemateri utama. Diantaranya pembekalan dari Ketua MUI Bidang Dakwah, KH Cholil Nafis, Muhammad Suaib Tahir dari staf ahli bidang pencegahan BNPT, penulis ternama, Kang Maman Suherman, sampai pemerhati media.*