Hidayatullah.com—Penyaluran hewan qurban ke wilayah Afrika oleh LAZNAS Baitul Maal Hidayatullah (BMH) mendapat apresiasi dari Pengamat Timur Tengah, Pizaro Ghazali Idrus.
Dalam konferensi pers bertema “Bahagia dengan Berqurban” hari Ahad (22/5/2025) di Jakarta Selatan ia menyebut langkah BMH sebagai bentuk nyata diplomasi kemanusiaan yang relevan dan kontekstual.
“Dari 10 negara termiskin di dunia, sembilan di antaranya ada di Afrika. Maka ketika BMH menyalurkan qurban ke sana, itu sangat related dan sangat tepat sasaran,” ujar penulis buku bertema dunia Islam yang produktif ini.
Menurutnya, hubungan antarnegara tidak hanya dilakukan oleh negara (state). Peran lembaga sosial seperti BMH juga punya andil besar dalam membangun citra dan kepedulian Indonesia di mata dunia.
“Apa yang dilakukan BMH itu justru selaras dengan mandat kemanusiaan negara kita,” tambahnya.
Pizaro, yang juga pernah berprofesi sebagai jurnalis, menyoroti bahwa semangat berqurban tidak hanya tentang aspek ibadah, tetapi juga tentang perasaan berbagi dan menciptakan kebahagiaan bersama.
“Qurban itu menyatukan. Di hari Idul Adha, semua orang menikmati daging yang sama—dari yang kaya hingga yang tak punya. Semua lapisan sosial duduk dalam kebersamaan yang sama,” ungkapnya.
Konsep “Bahagia dengan Berqurban” yang diusung BMH tahun ini pun dianggap relevan secara sosiologis. Memberi, kata Pizaro, memang terbukti memicu kebahagiaan, baik bagi yang memberi maupun yang menerima.
Dengan penyaluran hingga ke Afrika, BMH menunjukkan bahwa kebahagiaan dari ibadah qurban dapat menjangkau batas-batas geografis dan sosial, membawa pesan cinta dan kemanusiaan dari Indonesia untuk dunia.*