Hidayatullah.com—Varian Covid-19 baru meningkatkan jumlah infeksi di Australia, dengan para ahli kesehatan memperingatkan bahwa ada potensi varian ini untuk memainkan peran penting dalam musim pernapasan musim dingin, penyiar lokal SBS News melaporkan pada hari Kamis.
Varian baru, NB.1.8.1., ditetapkan oleh WHO sebagai “varian yang sedang dipantau” minggu lalu, karena penyebaran globalnya yang semakin meningkat dan beberapa karakteristik penting yang dapat membedakannya dari varian sebelumnya.
Karena semakin sedikit orang yang melakukan tes, lebih sulit untuk melacak kejadian virus saat ini. Namun, data yang tersedia menunjukkan pada akhir Mei, jumlah kasus meningkat di Australia.
Pengurutan genom telah mengonfirmasi NB.1.8.1 yang secara umum meningkat di Australia, tulis Anadolu Agency.
Menurut data yang diurutkan hingga 6 Mei di seluruh negeri, NB.1.8.1 berkisar dari kurang dari 10% di Australia Selatan hingga lebih dari 40% di Victoria.
Pengawasan air limbah di Australia Barat telah menetapkan bahwa NB.1.8.1 kini menjadi varian dominan dalam sampel air limbah yang dikumpulkan di ibu kota negara bagian Perth.
Di tingkat internasional, NB.1.8.1 juga terus berkembang, khususnya di Asia, yang mendorong pemantauan lebih ketat oleh badan kesehatan masyarakat internasional.
NB.1.8.1 merupakan varian dominan di Hong Kong dan Tiongkok pada akhir April.
Menurut WHO, NB.1.8.1, sub-garis keturunan varian Omicron, pertama kali terdeteksi dalam sampel yang dikumpulkan pada Januari 2025.
Namun, WHO belum menemukan bukti bahwa varian ini menyebabkan penyakit yang lebih parah dibandingkan varian lainnya.
Gejala umum virus ini meliputi sakit tenggorokan, kelelahan, demam, batuk ringan, nyeri otot, dan hidung tersumbat. Gejala gastrointestinal juga dapat terjadi dalam beberapa kasus.*aa