Hidayatullah.com – Maskapai penerbangan Irlandia, Ryanair, pada Rabu mengumumkan mereka memperpanjang penangguhan penerbangan dari dan ke Tel Aviv hingga Agustus.
Ryanair, terkenal dengan biaya penerbangannya ramah di kantong, tidak memberikan alasan pasti terkait perpanjangan tersebut. Mereka hanya mengatakan bahwa “terpaksa membatalkan penerbangan” karena alasan yang “di luar kendali kami.”
Maskapai terbesar yang berbiaya murah di Eropa, bersama dengan sebagian besar maskapai asing lain, menangguhkan penerbangan ke ‘Israel’ pada awal bulan ini setelah serangan rudal Houthi di Bandara Internasional Ben-Gurion.
Keputusan Ryanair menyebabkan kerugian yang cukup besar terhadap para pemukim ‘Israel’. Sedikitnya 200.000 tiket harus hangus dan batal, melansir Channel 12 News Israel.
Sementara beberapa maskapai penerbangan internasional termasuk Delta Air Lines, Air Europa dan Air France telah melanjutkan layanan ke ‘Israel’ sejak serangan itu, yang lain, seperti Lufthansa dan British Airlines, telah menunda tanggal dimulainya kembali layanan.
Baca juga: Banyak Pembatalan Perjalanan, 15 Maskapai Ancam Hentikan Penerbangan ke ‘Israel’
Awal bulan ini, Kepala Eksekutif Ryanair Michael O’Leary mengatakan maskapainya “kehilangan kesabaran” dengan gangguan keamanan di bandara internasional utama Israel dan mungkin mempertimbangkan untuk mengalihkan pesawat ke tujuan alternatif.
“Saya rasa kita juga kehabisan kesabaran dengan Israel … penerbangan ke dan dari Tel Aviv,” kata O’Leary kepada para analis setelah merilis hasil setahun penuh.
“Jika mereka terus diganggu oleh gangguan keamanan ini, sejujurnya, sebaiknya kita mengirim pesawat itu ke tempat lain di Eropa,” katanya.*
Baca juga: Lakukan Boikot, Maskapai Virgin Atlantic Hapus Penerbangan ke Israel