Hidayatullah.com–Lima belas ribu anak yatim dan dhuafa secara simbolis telah mendapat dana operasional pendidikan dari Yatim Mandiri senilai empat milyar rupiah.
Acara yang dilaksanakan pada Ahad 15 Maret 2015 di area Car Free Day (CFD) Darmo Surabaya ini dihadiri langsung oleh Wali Kota Surabaya Ir. Tri Rismaharini, MT.
Kucuran dana itu diberikan di halaman bank Muamalat Surabaya diserahkan oleh Wali Kota Surabaya Ir. Tri Rismaharini, MT belum lama ini.
Selain memberikan dana operasional pendidikan. Wali Kota Surabaya juga membuka ‘Lomba dan Festival Dolanan Anak Tempo Dulu’, seperti: main enklik, bekel, dakon, lompat tali, goba sodor dan lainnya. Lebih dari seratus anak asyik memainkan acara ini.
Perhelatan festival ‘Lomba dan Festival Dolanan Anak Tempo Dulu’ dilaksanakan dalam rangka Milad Yatim Mandiri ke-21 tahun.
Tak hanya acara Festival Dolanan Anak yang digelar dalam acara tersebut.
Yatim Mandiri juga turut menyalurkan bantuan beasiswa Biaya Operasional Pendidikan (BOP) senilai 4.289.110.000,- untuk 14.577 anak se-Indonesia dan Super Gizi Qurban 131.250 kaleng Sosis & Kornet untuk 32.813 anak se-Indonesia.
Yang menarik, Wali Kota Surabaya Tri Risma ikut serta bermain dan memberikan motivasi sukses kepada 100 anak yatim.
Wali Kota juga berpesan agar Yatim Mandiri bisa mengandeng pihak kelurahan dan kecamatan se-Surabaya untuk database anak yatim untuk kemudian dibina dan diberdayakan.
“Saya menemukan anak-anak yatim yang sudah lepas sekolah ini menjadi liar bahkan ada yang ikutserta dalam peredaran narkotika,” jelas Risma.
“Beberapa waktu lalu saya bekerjasama dengan pihak terkait kepolisian dan lembaga pemesyarakatan untuk terlibat mengentaskan anak-anak remaja yang menjadi pengedar narkotika itu untuk dididik di shelter,” tambahnya.
Harapan Risma lembaga seperti Yatim Mandiri ini juga harus peduli mengentaskan anak-anak muda yatim yang bermasalah ini untuk dientaskan dari problema kehidupannya.Marilah saling berkomitemen dan kordinasi dengan pihak kelurahan dan pemerintah daerah untuk membina anak-anak yang bermasalah itu, tegas Wali Kota Surabaya.*