Hidayatullah.com–Wakaf Al-Qur’an dari Yayasan Wakaf Suara Hidayatullah (YWSH) kini bergeal ke Flores. Kehadiran Al-Qur’an wakaf dinanti oleh warga Muslim, setidaknya tergambar di Nusa Tenggara Timur.
“Jumlah Al-Qur’an di sini sangat tidak memadai, sehingga kerap bergantian untuk membacanya. Itupun kondisinya sudah koyak di sana sini,” Ungkap Ustadz Mansur Hasan, pengusaha Muslim asal Flores, sesaat setelah menerima al-Quran.
Menurut pria yang pernah nyantri di Kampus Radhiyatan Mardiyyah, Hidayatullah Gunung Tembak ini, sebenarnya masyarakat Flores mempunyai keinginan kuat untuk belajar. Masalah utama yang menjadi kendala di Flores adalah tidak adanya fasilitas untuk belajar, baik tempat mau pun buku-buku bacaan.
Contohnya, beberapa desa di Kecamatan Solor Timur Kabupaten Flores Timur dengan Jumlah penduduk sekitar 4000 orang, hanya terdapat 4 buah Sekolah Dasar(SD) dan 1 SMP Tsanawiyah . Itupun baru diresmikan sekitar setengah tahun lalu. Padahal SMP Tsanawiyah tersebut sudah beroperasi cukup lama, lebih dari sepuluh tahun.
Selain kendala jumlah sarana belajar yang belum memadai, kendala tempat juga menjadi problem yang belum terpecahkan. Misalnya untuk melanjutkan ke sekolah menengah anak-anak harus ke ibu kota kecamatan karena adanya baru di kecamatan . Itupun jumlahnya baru satu buah.
Dengan kondisi ekonomi masyarakat yang pas-pasan karena hanya sebagai petani dan nelayan, ustadz Mansur sangat mengarapkan bantuan dari berbagai pihak untuk membantu masyarakat. Beliau berharap selain wakaf Al Quran juga ada wakaf tunai/ infaq yang di gunakan untuk membangun sarana pendidikan.
“Untuk saat ini yang sangat mendesak adalah membangun sarana MCK di masjid ,supaya anak- anak tidak harus pulang ke rumah jika akan buang air,” ungkapnya.*/atwa
Mari bergabung dengan program “Sejuta Al-Quran untuk Indonesia”