Hidayatullah.com– Berangkat dari merebaknya berita tentang penderitaan masyarakat etnis Rohingya, Myanmar, siswa SMP Islam Al-Madina Semarang, Jawa Tengah, pun merespon dengan menggelar penggalangan dana untuk Rohingya, Jumat (25/11/2016).
Dengan tema “Hand 4 Rohingya, Myanmar”, 150 siswa dan para guru tampak sangat antusias melakukan kegiatan penggalangan dana.
Para siswa dengan membawa kotak bertuliskan “Hand for Rohingya” yang dibuat dari kotak kardus bekas, berkeliling mengedarkannya. Banyak yang bersimpati untuk ikut berdonasi.
“Muslim Rohingya adalah saudara kita di Myanmar, mari bantu mereka yang sekarang sedang (jadi korban) konflik,” ungkap Ihsan siswa kelas VII kepada teman-temanya.
Aksi 25 November, Ratusan Massa Peduli Rohingya Geruduk Kedubes Myanmar
Sebelumnya, siswa-siswi tersebut mengikuti upacara Hari Guru di lapangan. Memang di saat yang sama pada tanggal 25 Nopember bertepatan dengan Hari Guru Nasional.
Kemudian anak-anak menuju aula sekolah untuk mendengarkan paparan dan presentasi dari panitia yang mengkoordinasikan.
“Adik-adik, ayo kita gerakkan bersama empati kita kepada saudara-saudara kita yang ada di Rohingya, karena melalui doa dan wujud kepedulian kita insyaAllah beban mereka semakin berkurang,” seru Imam Muslim, General Manager BMH Perwakilan Jawa Tengah, kepada siswa-siswi SMP Al-Madina.
Muslim pun menyampaikan bahwa dana yang terhimpun akan disalurkan langsung kepada suadara-saudara kita yang ada di Rohingya melalui kantor pusat laznas itu di Jakarta.
Trending Topic #PrayForRohingya, Netizen Desak Presiden Tarik Dubes di Myanmar
“Mengetuk 1.000 pintu”
Setelah mendengarkan penjelasan singkat tersebut, ada yang langsung buru-buru mendonasikan sebagian rezekinya yang memang sudah disiapkan dari rumah karena sehari sebelumnya sudah ada pemberitahuan.
Hasil pengumpulan dana tersebut disatukan dengan dana dalam penggalangan di sekolah dari para siswa dan guru. Acara ini semakin menarik dengan adanya penjelasan singkat tentang keadaan terkini dari Muslim Rohingya oleh Kepala Sekolah SMP Islam Al-Madina, Nadzirin.
“Anak-anakku yang saya sayangi mari kita bersama-sama membantu saudara Muslim kita di Rohingya. Karena sampai hari ini sudah ada sekitar 1.000 rumah yang dibakar oleh militer dan nasib mereka kian tidak jelas mau kemana. Coba dibayangkan, bagaimana jadinya jika itu menimpa kita?!” ungkapnya meyakinkan siswa-siswi.
Kegiatan ini dilanjutkan testimoni siswa dalam “Mengetuk 1.000 pintu” untuk Rohingya.
Para siswa kemudian berdoa bersama untuk Muslim Rohingya yang dipimpin oleh kepala sekolah dan diikuti oleh semua siswa dengan khidmat.* Kiriman Ikhwan