Hidayatullah.com — Kunjungan kerja Panglima TNI dan Kapolri ke Medan, Kamis (16/6/2011) pagi diwarnai insiden perampasan spanduk selamat datang yang dibentangkan jamaah Masjid Al-Ikhlas oleh 2 orang pria.
Dua pria cepak yang mengenakan seragam safari itu langsung membawa spanduk tersebut ke dalam mobil Toyota Avanza BK 1278 KA yang selanjutnya kabur ke dalam areal Bandara Polonia Medan.
“Kami tidak terima dengan perampasan ini, dan akan melaporkannya langsung ke Panglima TNI,” kata Sekretaris Pemuda Muslim Medan, Muslim Kamal.
Dari kesaksian Rabu Alam, salah seorang peserta aksi, spanduk yang berisikan kalimat “Ahlan Wasahlan Hadir di Sini Saudaraku Panglima TNI dan Kapolri, Tolonglah Bangun Kembali Rumah Allah di jalan Timor (Masjid Al-Ikhlas). Aliansi Ormas Islam” tersebut bukanlah merupakan hal-hal yang melanggar UU.
“Undang-undang mana yang kami langgar, Bang?” tanya Rabu Alam pada Pria cepak yang mengambil paksa Spanduk yang mereka pajangkan tepat di bundaran Bandara Polonia Medan. Tindakan yang dinilai berlebihan itu dikecam umat Islam di Medan.
“Kami sudah berupaya semaksimal mungkin untuk santun dalam menyampaikan permohonan kami, mohon aparat penegak hukum menghargai usaha kami,” pinta Ust Heriansyah yang juga salah seorang Ketua Forum Umat Islam Sumatera Utara.
Sekedar catatan, Masjid Al-Ikhlas yang berdiri di eks Markas Hubdam I/BB dirubuhkan sekitar dua bulan lalu setelah Kodam I/BB memutuskan memindahkan markas tersebut.
Para jamaah yang merasa dirugikan hingga kini terus berjuang menuntut Kodam I/BB mendirikan masjid Al Ikhlas ditempat semula, sebab proses Ruislagh serta sertifikat yang dimiliki oleh Kodam I/BB cacat hukum.*/Reynaldi Lubis, Medan