Hidayatullah.com–Jawa Timur dinilai sebagai provinsi yang paling siap mengembangkan bisnis halal dan ekonomi syariah. Provinsi di bagian paling timur pulau Jawa ini juga dianggap dapat mensukseskan program sertifikasi halal.
Penilaian ini diungkapkan oleh KH Wahid Hamid, Bendahara Umum DPP Himpunan Ekonomi Bisnis Pesantren (Hebitren).
“Jawa Timur paling siap dalam mengembangkan ekonomi syariah, bisnis halal terkait sertifikasi halal,” ujarnya dalam Focus Group Discusion (FGD) tentang Sertifikat Halal di Indonesia yang berlangsung di Surabaya (13/06/2021).
Selain itu, menurutnya, pengembangan ekonomi syariah dan bisnis halal Jatim memerlukan kerja sama dengan berbagai pihak. Terpenting dengan MUI dan BPJPH.
“Kita terus lakukan kolaborasi, saling mendukung, mempertajam peran dalam ruang masing-masing,” tandasnya dalam FGD yang juga dihadiri BPJPH.
Selain BPJPH dan Hebitren, FGD tersebut diselenggarakan dengan bekerja sama dengan MUI.
Berbicara mewakili Ketum MUI Jatim, KH Rosidi berterimakasih kepada semua pihak yang terlibat dalam FGD. “MUI Jawa Timur akan terus mendukung program BPJPH terkait kampanye sertifikasi halal kepada masyarakat,” kata KH Rosidi.
Sementara Ketua MUI Bidang Fatwa, Asrorun Ni’am Sholeh menyebut bahwa halal adalah term keagamaan, maka ujungnya adalah fatwa. “Dalam proses pembuktiannya memerlukan keilmuan. Kaitan dengan ini, kolaborasi semua pihak dibutuhkan,” ujarnya.
Diketahui acaranya itu juga dihadiri para akademisi dari berbagai perguruan tinggi di Jawa Timur. Juga hadir Rektor UIN Malang, Abd Haris.*