Hidayatullah.com–Jemaah haji Indonesia mendapat apresiasi dari kepolisian khusus Masjidil Haram. Komandan Keamanan Khusus Masjidil Haram, Brigjen Pol Yahya Musyait Zahrani, mengatakan, jamaah haji Indonesia dikenal santun dan tak banyak menimbulkan masalah dibandingkan jamaah dari negara lain.
“Kalau pun ada masalah, itupun hanya masalah kecil dan dapat segera diselesaikan,’’ ujar Yahya kepada wartawan saat menerima kunjungan Kepala Daerah Kerja Makkah, Arsyad Hidayat bersama sejumlah kepala seksi dan petugas haji Indonesia di Masjidil Haram, Makkah, Senin (01/10/2012), dikuti Media Center Haji (MCH).
Yahya menegaskan, kepolisian Makkah, khususnya yang bertugas di Masjidil Haram siap memberi pelayanan dan melindungi jamaah haji Indonesia. Menurut dia, ketika mengalami masalah di lapangan, jamaah bisa berkomunikasi dengan petugas selama 24 jam. Petugas, kata dia, akan segera datang memberi pertolongan.
‘’Kementerian Dalam Negeri dan Gubernur Makkah memberi perhatian khusus terhadap penyelanggaraan ibadah haji,’’ ungkap Yahya. Pihaknya, kata dia, akan menjalankan perintah dari Kementerian Dalam Negeri dan Gubernur Makkah untuk melindungi jamaah haji selama beribadah.
Keamanan khusus Masjidil Haram meminta agar jamaah haji Indonesia tak duduk di jalan saat beribadah di Masjidil Haram. Menurut Yahya, jika jamaah duduk di jalanan akan mengganggu jamaah haji lain.
Yahya juga menjelaskan agar jamaah tidak membawa tas saat masuk masjidil haram.
‘’Kami sarankan jamaah haji Indonesia tak membawa tas yang besar saat akan ke Masjidil Haram,’’ tuturnya. Pihak keamanan Masjidil Haram, kata Yahya, akan memeriksa setiap jamaah haji yang membawa tas dalam ukuran besar. Ia menyarankan agar jamaah haji Indonesia membawa tas seadanya.
Pihaknya sangat mengapresiasi upaya Kantor Misi Haji Indonesia daerah kerja Makkah yang telah berkoordinasi dengan Kepolisian Makkah. Yahya menegaskan, keamanan khusus Masjidil Haram akan melindungi jamaah haji asal Indonesia.
Ketua Daker Makkah, Arsyad Hidayat menjelaskan kunjungan kepada komandan keamanan khusus Masjidil Haram itu dilakukan sebagai upaya untuk mempermudah koordinasi dengan aparat keamanan setempat. Terlebih, kata dia, jamaah haji reguler Indonesia jumlahnya mencapai 194 ribu orang.
“Jumlah jamaah Indonesia sangatlah banyak dan perlu jaminan keamanan yang baik,’’ ujar Arsyad. Terlebih, pada Musim Haji 2012, Wakil Presiden Boediono akan menunaikan ibadah haji. Sejumlah pejabat tinggi negara juga dikabarkan akan berkunjung ke Tanah Suci untuk menjalankan rukun Islam kelima.
Hingga Senin (01/10/2012) waktu Arab Saudi, berdasarkan pantauan MCH di Masjidil Haram, jamaah haji Indonesia sudah mulai memenuhi masjid tersuci pertama bagi kaum Muslim itu.*